Keyword Density adalah Strategi Optimasi Konten, Ini Caranya!

Joko Warino

Keyword density adalah

Keyword density adalah salah satu faktor utama yang sangat mempengaruhi kualitas SEO di dalam sebuah artikel. 

Lalu, apa itu keyword density? Apa saja contoh dan berapa jumlah ideal keyword dalam artikel?

Simak artikel ini untuk menjawab pertanyaan di atas secara lengkap dan terperinci. Mari kita mulai!

Apa itu Keyword Density?

Apa itu Keyword Density

Keyword density artinya jumlah persentase atau rasio jumlah kata kunci yang muncul di dalam sebuah artikel yang dibandingkan dengan jumlah total kata dalam artikel tersebut. 

Sedangkan kata kunci adalah sebuah kata yang pengguna internet gunakan untuk mencari informasi di mesin pencari yang populer seperti Google.

Kepadatan kata kunci pada SEO merupakan hal yang penting karena akan menunjukkan seberapa relevan artikel Anda dengan kata kunci yang pengguna cari.

Semakin tinggi kepadatan kata kunci, maka semakin besar kemungkinan artikel Anda muncul di halaman pertama di laman pencarian.

Namun, Anda harus hati-hati, karena jika persetanse keyword terlalu tinggi, maka ini bisa berbahaya bagi website Anda.

Google bisa saja mengira bahwa website Anda menggunakan teknik keyword stuffing, yaitu praktik menulis konten dengan mengulang-ulang kata kunci secara berlebihan. 

Keyword stuffing akan membuat artikel Anda terlihat tidak alami dan mengulang kata yang sama secara terus menerus, sehingga akhirnya Google dapat menurunkan peringkat website Anda.

Bagaimana Cara Menghitung Keyword Density?

Cara Menghitung Keyword Density

Formula keyword density tidak terlalu rumit dan susah, Anda dapat menghitungnya dengan membagi jumlah kata kunci yang ada di dalam artikel dengan jumlah total kata pada artikel, lalu dikalikan dengan 100%. 

Rumusnya adalah:

Keyword Density = (Jumlah Kata Kunci / Jumlah Total Kata) x 100%

Misalnya, Anda menulis sebuah artikel dengan panjang 1.000 kata dan menggunakan kata kunci “cara diet alami” sebanyak 10 kali. Maka, density kata kuncinya adalah:

Keyword Density = (10 / 1000) x 100% = 1%

Persentase 1% ini menunjukkan bahwa kata kunci “cara diet alami” muncul satu kali dalam setiap 100 kata di dalam artikel Anda.

Contoh Keyword Density yang Baik dan Buruk

Sebenarnya, tidak ada angka pasti yang menentukan jumlah keyword yang baik atau buruk. Namun, sebaiknya tetap menjaga jumlahnya antara 1-3% saja. 

Angka ini tentu dapat berbeda tergantung pada jenis kata kunci, panjang konten, dan variasi kata kunci yang Anda gunakan.

Contoh keyword density yang baik adalah:

Artikel dengan panjang 500 kata dan menggunakan kata kunci “tips mahir mengemudi” sebanyak 5 kali.

Keyword Density = (5 / 500) x 100% = 1%

Artikel ini memiliki presentase kepadatan kata kunci yang rendah, namun masih relevan dengan topik yang Anda bahas.

Selain itu, artikel ini juga bisa menggunakan variasi kata kunci seperti “cara belajar mengemudi mahir”, “strategi belajar mengemudi dengan cepat”, atau “trik belajar mengemudi yang baik” untuk meningkatkan variasi konten.

Contoh keyword density yang buruk adalah sebagai berikut:

Artikel dengan panjang 500 kata dan menggunakan kata kunci “tips belajar memasak” sebanyak 20 kali.

Keyword Density = (20 / 500) x 100% = 4%

Artikel ini memiliki presentase kepadatan kata kunci yang berlebihan.  Jika Anda membuat artikel seperti ini, maka website Anda berisiko turun peringkatnya karena terindikasi melakukan keyword stuffing.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keyword Density

Faktor yang Mempengaruhi Keyword Density

Ada beberapa faktor yang memengaruhi keyword density di dalam sebuah artikel, yaitu:

Panjang konten: Semakin panjang konten Anda, maka semakin banyak kata kunci yang bisa Anda masukkan tanpa terlihat berlebihan. Namun ingat, jangan menulis konten yang terlalu panjang hanya untuk menambah jumlah kata kunci. Pastikan konten Anda tetap ringkas dan informatif untuk para pembaca.

Jenis kata kunci: Ada dua jenis kata kunci utama di dalam SEO, yaitu short tail keywords dan long tail keywords

Short tail keywords adalah kata kunci pendek yang terdiri dari satu atau dua kata, seperti “Adidas”, “cara diet”, atau “laptop gaming”. 

Sedangkan long tail keywords adalah kata kunci panjang yang terdiri dari tiga kata atau lebih, seperti “cara membuat kue jahe”, “resep ayam goreng bawang”, atau “belajar kursus menjahit”. 

Short tail keywords biasanya akan memiliki volume pencarian yang tinggi, namun juga dengan persaingan yang tinggi. Sedangkan long tail keywords memiliki volume pencarian yang rendah, namun juga persaingan yang rendah.

Variasi kata kunci: Maksud dari variasi kata kunci adalah dengan menggunakan sinonim, antonim, atau frasa lain yang berkaitan dengan kata kunci utama. Variasi kata kunci juga bisa membantu Anda menjangkau audiens yang menggunakan pertanyaan berbeda untuk mencari informasi yang sama.

Tips untuk Mengoptimalkan Keyword Density

Jenis-Jenis SEO

Berikut adalah beberapa tips untuk mengoptimalkan keyword density di dalam artikel:

  • Gunakan Alat Cek Keyword Density

Ada banyak alat cek kepadatan kata kunci yang bisa Anda gunakan secara gratis di internet, seperti SEO Review Tools, SEOBook, atau Copywritely.

Beberapa alat ini dapat membantu Anda menghitung keyword density secara otomatis dan memberikan saran untuk meningkatkan atau mengurangi jumlah kata kunci dalam artikel Anda.

  • Hindari Keyword Stuffing

Keyword stuffing adalah praktik menulis konten dengan mengulang kata kunci secara berlebihan. Hal ini bisa membuat artikel Anda terlihat tidak alami dan membuatnya tidak enak untuk dibaca. 

  • Gunakan Kata Kunci yang Relevan

Pilihlah kata kunci yang sesuai dengan topik dan niche website Anda. Jangan menggunakan kata kunci yang tidak ada hubungannya dengan konten Anda hanya karena memiliki volume pencarian tinggi atau persaingan rendah. 

Dampak Positif dan Negatif dari Keyword Density

Dampak Positif dan Negatif dari Keyword Density

Keyword density memiliki dampak positif dan negatif bagi peringkat di situs web. Berikut adalah beberapa dampaknya:

  • Dampak Positif

Kepadatan kata kunci yang optimal bisa meningkatkan relevansi artikel Anda dengan pertanyaan pengguna di mesin pencari. 

Hal ini yang kemudian dapat membuat artikel Anda muncul di halaman pertama hasil pencarian Google dan mendapatkan lebih banyak klik dari pengguna. 

  • Dampak Negatif

Sebaliknya, presentase kepadatan kata kunci yang terlalu rendah atau tinggi akan menurunkan relevansi artikel Anda dengan pertanyaan pengguna di mesin pencari. 

Sebagai contoh, artikel Anda akan sulit pengguna temukan bahkan dapat diturunkan peringkatnya oleh Google karena tidak memiliki kualitas yang baik. 

Kesimpulan

Keyword density adalah persentase jumlah kata kunci yang muncul di dalam sebuah artikel lalu dibandingkan dengan jumlah total kata pada artikel tersebut. 

Untuk mengoptimalkan kepadatan kata kunci, Anda harus memperhatikan beberapa faktor, seperti panjang konten, jenis kata kunci, dan variasi kata kunci.

Anda juga dapat menggunakan alat-alat cek kepadatan kata kunci, menghindari keyword stuffing, dan menggunakan kata kunci yang relevan dan alami.

Penggunaan keyword yang optimal akan memberikan dampak positif bagi peringkat situs web Anda, dan pengalaman pengguna yang puas.

Lalu, presentase keyword yang terlalu rendah atau terlalu tinggi akan memberikan dampak negatif bagi kredibilitas website Anda.

Keyword density adalah aspek yang penting pada SEO, dan tak boleh Anda abaikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin menulis artikel SEO-friendly.

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang blogger yang mendalami dunia SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2012 hingga saat ini dan terus belajar memahami perkembangan logaritma yang terus di update oleh Google.

Tinggalkan komentar