Untuk memaksimalkan proses optimasi, terkadang sebuah konten atau website bisnis harus menyertakan local keyword selain keyword biasa. Apa itu local keyword? Seperti apa cara riset local keyword?
Seberapa berpengaruh penggunaan local keyword dalam bisnis? Semua jawabannya ada di artikel ini.
Intermezzo : Jenis-Jenis Keyword
Untuk memahami lebih dalam tentang local keyword, ada baiknya Anda memahami jenis-jenis keyword terlebih dahulu.
Ini karena nantinya local keyword bisa saja mencakup dua jenis, atau bahkan lebih sekaligus.
Di antara banyak jenis keyword, beberapa jenis keyword yang sering bercampur dalam local keyword adalah sebagai berikut:
1. Keyword dengan Panjang Kata yang Berbeda
Berdasarkan panjang pendeknya, ada short–tail keyword, mid-tail keyword, dan long-tail keyword.
Biasanya, semakin panjang keyword-nya, semakin spesifik dan mendetail juga cakupannya.
Salah satu contohnya:
|
2. Keyword yang Penempatannya Berbeda
Berdasarkan penempatannya, ada on-site SEO keyword dan off-site SEO keyword.
Sesuai namanya, on-site SEO keyword merupakan keyword yang terletak di website yang ingin dioptimasi.
Sementara itu, off-site SEO keyword mengacu pada upaya optimasi dengan keyword di luar website.
Beberapa contoh on-site SEO keyword adalah penempatan keyword utama dan search intent.
Sementara itu, contoh off-site SEO keyword adalah backlink.
Baca Juga : Cara Memilih Keyword SEO
3. Keyword dengan Target yang Berbeda
Berdasarkan targetnya, ada product keyword, geo-targeted keyword, customer defining keyword, dan lain-lain.
Keyword ini bertujuan untuk mencapai target atau pengguna dengan sekumpulan kata yang besar kemungkinan untuk dicari orang yang sedang mencari informasi tertentu.
Sebagai contoh:
|
Dalam SEO, masih banyak jenis keyword yang lain dengan fungsi yang berbeda-beda pula. Untuk saat ini, mari pahami lebih dalam tentang local keyword.
Baca Juga : Inilah 6+ Cara Kerja Local SEO dan Tips Melakukan Optimasi
Apa Itu Local Keyword?
Local keyword atau geo-targeted keyword adalah keyword yang dibuat untuk menunjukkan suatu lokasi secara spesifik.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan visibilitas lokasi di daftar mesin pencari. Biasanya, pengguna local keyword adalah pelaku bisnis.
Lantas, apa yang dimaksud dengan riset local keyword?
Ini merujuk pada proses sebuah bisnis dalam mencari tahu keyword yang digunakan oleh customer di suatu area.
Mengapa Perlu Riset local Keyword?
Salah satu kunci dari bisnis yang sukses adalah promosi. Namun, tidak asal promosi. Yang terpenting adalah promosi yang tepat sasaran karena itulah fungsi utama dari riset local keyword.
Penerapan local keyword yang tepat berpotensi meningkatkan jumlah traffic ke website. Secara otomatis, potensi peningkatan jumlah transaksi pun sangat mungkin terjadi.
Pada tahun 2016, Google menemukan fakta terkait perilaku pencari local keyword.
Fakta tersebut menyatakan bahwa mayoritas pencari local keyword mengunjungi toko fisik dalam waktu 24 jam dan lebih dari sepertiganya kemudian melakukan transaksi.
Keuntungan menggunakan local keyword semakin terlihat saat Google menemukan fakta bahwa nyaris setengah dari seluruh total pencarian Google di seluruh dunia adalah pencarian local keyword.
Lebih dari itu, Google juga menemukan fakta bahwa pencarian local keyword terus bertambah dari tahun ke tahun.
Apa arti semua data tersebut?
Artinya, penggunaan local keyword sudah menjadi praktik yang lumrah di kalangan pengguna Google yang jumlahnya mencapai hampir 4 triliun dan berpotensi terus meningkat kedepannya.
Selain itu, riset local keyword juga bermanfaat untuk:
- Meningkatkan pemahaman terhadap pelanggaan, terutama perilaku konsumsinya.
- Meningkatkan pengetahuan terhadap produk sendiri, misalnya produk apa yang paling banyak peminatnya untuk kemudian menjadi fokus bisnis dan peluang ekspansi.
- Mendapatkan ‘area berjualan’ dengan pesaing yang lebih sedikit
Bagaimana Cara Riset Local Keyword yang Tepat?
Untuk mencari keyword, ada beberapa cara yang bisa dipraktikkan. Namun, pada dasarnya terdapat dua tahap, yakni brainstorming dan pengoperasian tools riset local keyword.
Untuk lebih memudahkan, mari gunakan contoh tadi, yakni “sanggar senam Bekasi”. Berikut langkahnya:
1. Brainstorming
Brainstorming merupakan langkah fundamental dalam melakukan riset local keyword. Dengan ini, keyword yang Anda gunakan bisa lebih terarah.
Menentukan Tujuan
Langkah awal riset keyword yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan.
Di tahap ini, Anda harus sudah mengetahui akan difokuskan ke mana keyword tersebut.
Apakah ingin meningkatkan awareness, melakukan soft selling, atau bahkan hard selling?
Dengan mengetahui tujuan riset, akan semakin mudah Anda menyaring keyword yang akan dipakai dalam konten.
Mencari Niche atau Topik Awal
Niche berfungsi sebagai garis start Anda dalam melakukan pencarian keyword. Di tahap ini, Anda bisa memilih sebanyak mungkin topik yang ingin diangkat.
Meski begitu, untuk bisnis, disarankan untuk memilih sedikit saja niche yang paling dekat dengan topik yang akan diangkat.
Tujuannya adalah agar keyword tetap teratur dan pembahasan konten lebih terstruktur.
Terkadang, ada saja yang merasa bingung hendak menggunakan niche apa. Di saat seperti ini, kemampuan observasi bisa menjadi strategi andalan.
Anda bisa mengamati calon customer dengan saksama. Jika perlu, Anda bisa mengobrol untuk mengetahui kebutuhan calon customer.
Nah, sebagai contoh saja, mari gunakan keyword sebelumnya, yakni “sanggar senam Bekasi”.
2. Membuat Seed Keyword dengan Keyword Tools
Tahap selanjutnya adalah membuat seed keyword, alias turunan dari keyword niche yang tadi sudah ditentukan.
Ada beberapa tools untuk memudahkan proses tersebut.
Berikut caranya:
Mencari Keyword Menggunakan Tools Ubersuggest
Ubersuggest merupakan tool pencari keyword yang mudah digunakan, bahkan untuk pemula di bidang SEO.
Begini cara riset local keyword SEO menggunakan Ubersuggest.
- Pertama-tama, buka situs app.neilpatel.com
- Kemudian, Masukkan keyword yang ingin dicari, serta tentukan cakupan negaranya (Indonesia).
- Selanjutnya, klik tombol “Search” dan tunggu hingga rekomendasi keyword
Gambar di atas menunjukkan rekomendasi keyword turunan dari keyword “sanggar senam Bekasi”.
Sebetulnya, Ubersuggest masih memiliki beragam perangkat yang bisa membantu Anda mengoptimasi website, misalnya fitur melihat keyword dan mengecek traffic kompetitor. Sayangnya, fitur ini hanya bisa diakses oleh pemilik akun Ubersuggest yang berbayar.
Riset Keyword dengan Google Keyword Planner
Jika Anda sudah memiliki akun Google Ads, Anda bisa menggunakan fitur Google Keyword Planner.
Fitur ini merupakan opsi tools untuk riset keyword gratis, sehingga Anda bisa mencari keyword dengan leluasa.
Sayangnya, tidak sedikit blogger yang berpikir bahwa Google Keyword Planner tidak terlalu akurat karena lebih menitikberatkan pada SEO untuk iklan.
Tapi, tentu tidak ada salahnya mencoba tools satu ini. Begini caranya:
- Pertama-tama, buka situs Google Keywor Planner. Jika Anda belum memiliki akun, Anda bisa mendaftar lebih dulu.
- Kemudian, karena Anda hanya ingin riset keyword, pilih pilihan “Create account without a campaign”. Lalu, teruskan dengan klik “Submit”.
- Di sebelah kiri, Anda akan melihat menu Google Keyword Planner. Lalu pilih menu “Discover New Keywords”.
- Jika sudah, masukkan niche keyword pilihan Anda, kemudian klik “Search” hingga keyword rekomendasi sudah muncul.
- Selanjutnya, keyword bisa Anda download untuk kemudian diolah dengan Excel atau software
Cara Riset Keyword Menggunakan Ahref’s Keyword Generator
Jika Anda ingin serius berkecimpung di dunia SEO, tidak ada salahnya jika berinvestasi tools SEO yang mumpuni. Salah satunya adalah Ahrefs.
Biaya berlangganannya memang cukup tinggi, namun hasil yang diberikan juga akan sangat memudahkan proses optimasi website Anda.
- Untuk mencari keyword menggunakan Ahref’s, pertama-pertama Anda harus klik menu “Keyword Ideas” terlebih dulu. Kemudian, masukkan keyword niche yang sudah disusun.
- Setelah memasukkan cakupan negara dan klik tombol “OK”, Anda akan melihat opsi banyak keyword yang bisa Anda gunakan. Namun, agar arah konten lebih fokus, pilih menu “Include” dan pilih niche keyword Anda untuk menyaring
Selain fitur pencarian keyword, Ahref’s juga menyediakan opsi yang memungkinkan Anda untuk memilah-milah keyword yang berpotensi membawa traffic tinggi ke website.
Cara Mencari Keyword dengan SEMrush
Satu lagi pilihan tools profesional untuk mencari keyword adalah SEMrush.
Sayangnya, tools ini juga berbayar. Meski begitu, SEMrush menyediakan sesi free trial untuk Anda yang ingin mencoba performanya terlebih dahulu sebelum membayar biaya subscription.
Begini cara menggunakannya:
- Setelah membuat akun SEMrush, Anda sudah bisa menggunakan fitur Keyword Search. Caranya adalah dengan memasukkan pilihan niche keyword, kemudian pilih cakupan negara.
- Kemudian, SEMrush akan mengalkulasi keyword yang sudah dimasukkan.
- Jika menggunakan versi free trial, yang muncul di layar hanyalah rekomendasi keyword Namun, ada banyak data lain yang bisa Anda olah jika menggunakan versi yang berbayar.
Cara Menggunakan Keyword Sheeter, Pencari Keyword Gratis
Jika kebanyakan tools SEO berbayar, maka pencari keywoord satu ini sama sekali tidak memungut biaya.
Selain gratis, website pencari keyword ini juga ringan dan mudah dioperasikan.
Cara mencari keyword di Keyword Sheeter sangat sederhana, yaitu:
- Pertama-tama, buka halaman utama keywordsheeter.com
- Kemudian, langsung masukan niche keyword Anda di kolom yang sudah tersedia. Selain itu, jangan lupa masukkan cakupan wilayahnya.
- Jika sudah, klik tombol “Sheet keywords”, kemudian tunggu hingga keyword rekomendasi bermunculan.
- Jika sudah cukup, Anda bisa mematikan proses pencarian dengan klik tombol “Stop” di tempat Anda klik “Sheet keywords” sebelumnya.
Sebetulnya masih ada beberapa opsi tools untuk mencari keyword lainnya, misalnya Google Analytics dan KWFinder. Keduanya juga gratis dan mudah untuk dicoba, terutama untuk pemula.
Istilah dalam Pencarian Local Keyword yang Perlu Diketahui
Saat mencari keyword, akan ada beberapa aspek riset local keyword yang perlu Anda ketahui agar dapat mengambil rekomendasi keyword yang tepat, yakni:
1. Keyword Search Volume (KSV)
KSV menunjukkan frekuensi seberapa sering suatu keyword dicari dalam kurun waktu tertentu. Semakin kecil angka KSV, maka semakin sedikit pula orang yang mencari keyword tersebut.
Apakah angka KSV yang kecil merupakan pertanda bagus?
Belum tentu. Konten dengan KSV yang kecil mungkin tidak memiliki banyak pesaing, namun akan sulit menemukan yang akan melihat konten tersebut.
Sebaliknya, jika KSV terlalu tinggi, artinya pesaingnya cukup banyak dan konten harus benar-benar memiliki nilai yang berbeda daripada konten lain.
Solusinya adalah menyesuaikan dengan traffic website tersebut. Pada umumnya, banyak pegiat SEO memilih untuk mengambil keyword dengan taraf low hingga medium 100-1.000 per bulan.
2. Click Rate atau Clickthrough Rate (CTR)
Click rate menunjukkan berapa kali iklan yang terpasang pada website diklik oleh pengunjung, dibagi dengan jumlah kemunculan iklan tersebut.
CTR menjadi penanda seberapa baik pertumbuhan organik dari konten atau website.
Meski begitu, CTR tidak memengaruhi ranking konten di Google.
3. Keyword Difficulty
Keyword difficulty menandakan tingkat kesulitan suatu keyword untuk mencapai peringkat atas di mesin pencari secara organik.
Biasanya, pengukuran ini ditunjukkan dalam bentuk persentase. Semakin besar persentasenya, maka semakin besar tingkat kesulitannya.
Banyak faktor yang mempengaruhi angka tersebut, misalnya saja dari konten miliki kompetitor, kualitas konten, search intent, hingga kualitas backlink.
Meski begitu, keyword dengan tingkat difficulty tinggi tetap bisa bertahan, hanya saja kemungkinan besar membutuhkan waktu lama.
Tips Strategi Optimasi SEO Menggunakan Local Keyword
Menemukan local keyword yang sesuai bukanlah akhir proses optimasi. Untuk meningkatkan potensi keberhasilan, ada beberapa tips yang bisa Anda praktikkan:
1. Kombinasikan dengan Keyword Long-tail
Logikanya, semakin kecil cakupan area pada keyword, semakin sedikit pula pesaingnya.
Jadi, tidak ada salahnya mencamtumkan local keyword long-tail untuk menyasar customer di area-area tertentu.
Misalnya, untuk keyword “Sanggar senam Bekasi”, Anda bisa menambahkan beberapa variasi, seperti:
- “Sanggar senam Bekasi Timur”
- “Sanggar senam Bekasi Timur Cibitung”
2. Menggunakan Dua Bahasa
Tergantung pada jenis bisnis dan target pasarnya, Anda bisa menggunakan dua bahasa sekaligus sebagai local keyword.
Misalnya saja Anda memiliki bisnis rumah pijat di Ubud, Bali dengan target pasar turis mancanegara. Anda bisa menggunakan keyword berbahasa Inggris seperti:
- “Massage place Ubud”
- “Recommended place for massage in Ubud”
3. Mengaktifkan Google My Business
Google My Business adalah fitur untuk para pebisnis yang ingin menandai bisnisnya dalam Google Map. Anggap saja fitur ini sebagai ‘spanduk’ penanda suatu bisnis di ranah online.
Keuntungan dari fitur ini adalah Anda tidak perlu memiliki website atau blog sendiri terlebih dahulu. Anda bisa menggunakan local keyword untuk mengisi nama bisnis atau deskripsi.
4. Atur Data Bisnis dengan Konsisten
Media apa pun yang Anda gunakan untuk menyematkan local keyword, pastikan Anda menyertakan datanya secara konsisten.
Konsisten di sini maksudnya adalah menyamakan semua aspek dalam bisnis, mulai dari nama bisnis, alamat, hingga nomor kontak. Hal ini dapat memengaruhi kepercayaan customer terhadap bisnis Anda.
5. Atur atau Minta Backlink dari Website Lain
Backlink merupakan strategi yang cukup ampuh untuk mengoptimasi konten dan menarik traffic ke website bisnis Anda.
Anda bisa bekerja sama dengan pelaku bisnis lain, membuat halaman khusus di Wikipedia, atau bergabung dengan forum-forum diskusi.
6. Rajin Memantau dan Update Konten
Zaman berubah, begitu pula dengan informasi. Jika ingin website bisnis Anda terus teroptimasi SEO, jangan segan untuk terus memantau konten website Anda.
Pastikan informasi yang disajikan tetap relevan, bahkan kalau perlu di-update, dimodifikasi, atau dihapus total.
7. Pastikan Bisnis Mudah Dijangkau Melalui Ponsel
Saat ini, hampir semua orang mencari informasi dan hiburan melalui ponsel. Maka dari itu, pastikan informasi mengenai bisnis Anda phone-friendly.
Jika memiliki website, pastikan website tersebut dapat berjalan dengan baik di layar ponsel.
Selain itu, melakukan branding kepada calon customer melalui media sosial juga kerap menjadi rahasia kesuksesan bisnis-bisnis besar.
Proses riset local keyword memang terlihat cukup rumit. Meski begitu, manfaatnya untuk bisnis tidaklah main-main.
Jadi, jangan lupa praktikkan cara mencari keyword sendiri dan tingkatkan keuntungan bisnis Anda.