Search Engine Optimization atau SEO adalah sebuah teknik pemasaran digital yang saat ini sedang diterapkan oleh para pelaku bisnis.
Penerapan SEO pada website bisnis sendiri tidak terlepas dari yang namanya pemilihan keyword. Sehingga, cara memilih keyword yang baik tentunya harus pelaku bisnis ketahui.
Selain tidak perlu membutuhkan dana yang amat banyak untuk menerapkannya, SEO juga menjadi sebuah teknik pemasaran yang tak terlalu rumit.
Tinggal analisis keyword, riset, serta update terhadap algoritma saja yang mesti Anda kembangkan bila Anda sudah memahami SEO.
Kalau Anda mau tahu bagaimana cara menentukan keyword dari SEO, simaklah artikel ini.
Saya akan memberikan berbagai cara untuk Anda memilih keyword dan bisa jadi opsi untuk Anda bila ingin mempelajari SEO.
Apa itu SEO?
Sepertinya yang sudah sebelumnya disebutkan, SEO adalah singkatan dari Search Engine Optimization.
Dalam bahasa Indonesia, artinya adalah optimasi mesin pencari. Maksudnya adalah bagaimana kita bisa mengoptimalkan website kita supaya bisa muncul ke halaman pertama Google.
Optimalisasi ini dilakukan dengan menggunakan keyword tertentu yang relevan. Sebagai strategi pemasaran SEO ini bisa membuat produk Anda lebih dikenal, meningkatkan reputasinya, dan pastinya bisa meningkatkan penjualan dalam jangka panjang.
Cara Memilih Keyword SEO
Sekarang, mari kita bahas mengenai cara memilih keyword SEO supaya bisnis Anda bisa mendapatkan peluang traffic organik yang lebih besar.
Kunci utama dari memilih keyword yang tepat adalah dengan melakukan riset keyword beserta dengan trending saat ini dan hal-hal yang berkaitan dengan bisnis Anda.
Biasanya, para SEO specialist atau orang-orang yang memang ahli dalam SEO, mereka melakukan riset dengan bantuan tools tertentu.
Hal ini tentunya akan sangat mempermudah mereka dalam menentukan keyword sebab semua data-data pencarian sudah terpadu.
Selanjutnya kemampuan analisis dan kualitas dari penulisan kontennya yang bisa mendukung ‘pertarungan’ pada SEO ini.
Tahap Riset Keyword SEO
Lalu apa yang pertama harus Anda lakukan terlebih dahulu? Berikut adalah tahap-tahap lengkapnya:
1. Buatlah Daftar Keyword yang Diperlukan
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah dengan membuat daftar artikel tersebut sebanyak-banyaknya.
Cukup list saja perkiraan keyword yang Anda mau dan sekiranya relevan dengan kebutuhan Anda. Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan keyword tersebut.
Kalau Anda mau cara yang sederhana, Anda bisa menggunakan Google Keyword Planner.
Tools pembantu pencarian dan analisis dari Google ini bisa adalah tools riset keyword gratis yang bisa anda gunakan dan fiturnya juga cukup lengkap.
Caranya, Anda bisa buka situs Google Keyword Planner terlebih dahulu di situs ads.google.com dan membuat akun terlebih dahulu. Lalu, Anda bisa memilih menu tools dan buka keyword planner.
Setelahnya, Anda bisa memasukkan data keyword yang sekiranya ingin Anda jadikan pilihan, kemudian nanti akan muncul daftar keyword yang bisa Anda pilih. Kemudian, masukkan list tersebut ke daftar rencana keyword Anda.
Cara lebih mudahnya, Anda bisa menggunakan suggestion dari Google. Cara mencari keyword di Google langsung ini sangat mudah Anda praktekkan. Misalnya kalau Anda melakukan pencarian, biasanya akan muncul daftar yang relevan dengan apa yang Anda cari. Nah, itu bisa dijadikan pilihan keyword untuk konten Anda.
Alternatif tools lain, Anda bisa menggunakan Semrush, Ubersuggest, atau Seed Keyword. Namun, setidaknya Anda perlu memahami terlebih dahulu bagaimana penggunaan setiap tools ini.
2. Seleksi Keyword yang Sudah Dipilih
Daftar keyword sekarang sudah Anda pegang. Sekarang, waktunya untuk melakukan seleksi pada berbagai keyword tersebut.
Indikator yang bisa Anda pakai untuk dasar melakukan seleksi ini adalah keyword difficulty. Bila ukurannya semakin besar, maka semakin sulit juga persaingan untuk bertengger di halaman pertama.
Jadi, Anda cek setiap keyword yang Anda pilih untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesulitan keyword tersebut. Biasanya, setiap tools memiliki indikator tersebut. seperti KWFinder, Ahrefs, atau Semrush.
Indikatornya bisa berupa persentase atau skor yang dihitung dari 1-100, tergantung dari aplikasinya.
Selain itu, indikator ini juga ditandai dengan warna atau deskripsi tersendiri. Misal bila Anda menggunakan Ahrefs, maka akan muncul tulisan ‘super hard’ dengan warna oranye bila kata kuncinya tergolong sulit.
Namun, skor kesulitan kata kunci ini bukan berarti patokan mutlak. Ada faktor lain pula yang juga mempengaruhi pilihan kata kunci terbaik yang bisa jadi pilihan.
Misalnya adalah ‘search volume’. Ini menunjukkan mengenai seberapa sering keyword itu orang-orang cari dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya, patokannya adalah secara bulanan. Namun perlu Anda ketahui, setiap tools biasanya memberikan hasil yang berbeda, sebab mereka punya metode masing-masing.
Namun, setidaknya Anda bisa menjadikannya perkiraan. Analisis dari kepala juga jadi hal yang penting untuk menyesuaikan dengan niche Anda.
3. Lihat Nilai Kemungkinan Komersialnya
Indikator ini menunjukkan seberapa besar orang membelanjakan uang pada situs Anda per satu kliknya.
Dalam Google Keyword Planner, ini tercantum dalam tabel Top of Page Bid. Bila posisinya berada di atas, maka keyword tersebut punya potensi keuntungan yang lebih besar.
Kemudian pikirkan juga mengenai product-keyword fit. Maksudnya adalah seberapa relevan produk dengan kata kunci yang hendak Anda terapkan.
Misalnya, kalau Anda menjual make up, maka sesuaikan pula keyword yang Anda pakai dengan hal yang berkaitan dengan kecantikan. Kuncinya dalam hal ini adalah relevansi.
4. Lihat Hasil Pencarian Terdepan
Untuk point ke-4 ini, Search Engine Result Page atau SERP adalah hal yang bisa jadi pertimbangan Anda.
Terkadang, ada pencarian yang malah menunjukkan video sebagai hasil teratas atau mungkin penjelasan singkat yang muncul terlebih dahulu yang berasal dari kutipan web.
Ini bisa memperkecil peluang para pencari untuk membuka web Anda. Bila begitu, maka pertimbangkan lagi dengan melihat faktor pada poin sebelumnya.
Misalnya, kalau nilai komersialnya cukup tinggi, maka tidak ada salahnya untuk Anda memilih keyword tersebut biarpun SERP-nya seperti itu.
5. Perhatikan Tren
Pertimbangan dan analisis untuk memilih keyword bisa Anda lanjutkan dengan melihat tren dari keyword tersebut. Untuk melakukan hal ini, Anda bisa mengandalkan Google Analytics.
Lihatlah bagaimana kata kunci Anda itu terlihat seberapa besar tingkat perubahan grafiknya dari waktu ke waktu.
Bila keyword yang Anda gunakan ternyata semakin meningkat grafiknya, maka keyword tersebut bisa menjadi pilihan.
Begitu pula bila grafiknya cenderung stagnan atau sedikit naik turun, keyword tersebut bisa jadi pertimbangan. Tapi kalau grafiknya anjlok atau kecil, maka pertimbangkan untuk mencari alternatif.
Baca Juga : Apa itu Google Trends dan Bagaimana Cara Menggunakannya
Analisa yang Baik untuk Menentukan Keyword yang Tepat
Memilih keyword yang tepat memang perlu analisis yang baik juga. Kemampuan untuk mengoperasikan tools serta pemahaman akan istilah-istilah dalam penerapan SEO juga menjadi hal yang tak kalah penting. Namun, semuanya bisa kok untuk Anda pelajari.
Setelah membaca artikel Saya terkait cara memilih keyword ini, jangan lupa untuk Anda praktekkan, ya! Sebab, menjadi ahli dalam SEO juga perlu banyak belajar sekaligus mengikuti perkembangan yang ada.