Ketika suatu website rutin merilis konten baru, bagaimana nasib artikel-artikel lama di website tersebut? Apakah harus dibiarkan tenggelam begitu saja? Di sinilah cara update konten yang baik berperan penting.
Pasalnya, memperbarui konten dapat membawa banyak keuntungan untuk SEO maupun traffic suatu website.
Tak heran, sebagian besar pemilik website selalu rajin memperbarui konten lama supaya tetap fresh.
Lalu, bagaimana sebenarnya cara yang tepat untuk update konten yang ada di website? Simak rangkuman lengkapnya berikut ini!
Keuntungan Update Konten di Website
Melansir berbagai sumber, kegiatan update konten lama di website dapat mendatangkan keuntungan untuk website tersebut.
Apa saja keuntungannya? Simak daftarnya di bawah ini!
1. Memperbaiki User Experience
Mengutip data dari InVisionApp 88% konsumen online ogah kembali ke suatu website setelah merasakan user experience yang buruk.
Bahkan, konsumen bisa saja membagikan pengalaman buruk mereka tentang user experience yang mereka rasakan di suatu website.
Faktanya, hasil survei Marketing Charts menunjukkan bahwa 46,7% pengunjung situs yang mengalami user experience buruk akan membagikan pengalamannya tersebut kepada orang lain, baik lewat email, telepon, atau secara langsung.
Dari sini terlihat bahwa user experience adalah salah satu kunci utama kesuksesan suatu website.
Dengan melakukan pembaruan konten website, Anda bisa tahu bagian mana saja yang perlu diperbaiki seperti link yang kadaluarsa atau rusak supaya user experience pengunjung website makin terjamin.
Baca Juga : Apa itu User Experience?
2. Memperbaiki Rasio Klik-tayang
Click-through rate atau rasio klik-tayang merupakan perbandingan total klik terhadap total impresi suatu website.
Dari gambar di atas, terlihat bahwa tiap artikel punya tahun rilis yang berbeda-beda. Melansir Neil Patel, kebanyakan pengguna lebih memilih artikel rilisan terbaru untuk diklik.
Tak hanya itu, rasio klik-tayang juga bisa diperbaiki lewat pembaruan headline atau judul artikel.
Tips heading menarik dari Convince and Convert yaitu adalah dengan memberi judul yang jelas, singkat, dan to the point.
Maka dari itu, melakukan update secara rutin pada konten website bisa menarik minat pengunjung dengan lebih baik karena tanggal rilisannya masih fresh dan headline-nya tampak up-to-date.
Ini contoh grafik naiknya rasio klik-tayang setelah update konten:
Bagaimana, tampak sekali ada kenaikan rasio klik-tayang dan impresi, kan?
3. Memperbaiki Akurasi Konten
Informasi yang terkandung dalam artikel bisa jadi kadaluarsa setelah beberapa saat. Misalnya, aturan tentang vaksinasi untuk perjalanan kereta jarak jauh.
Dulu, tiap penumpang kereta wajib menyerahkan surat keterangan sehat, hasil tes swab antigen, atau hasil tes GeNose agar boleh naik.
Namun, kini kebijakan tersebut berubah menjadi penumpang wajib vaksin booster tanpa perlu menyerahkan surat-surat layaknya aturan sebelumnya.
Nah, pembaruan informasi pada konten website ini dapat membuat konten tersebut lebih berisi dan meminimalisir risiko misinformasi akibat berita yang kadaluarsa.
Dengan begitu, ranking konten akan makin naik karena berhasil menggaet pembaca artikel dengan informasi yang lengkap dan akurat.
4. Mempercepat Proses Indeks Google
Ketika suatu konten lama diperbarui, bukan cuma konten tersebut yang bisa mendapatkan manfaatnya. Malahan, seluruh isi website tersebut juga akan turut menuai keuntungan.
Pasalnya, sistem indeks Google terhadap sebuah website adalah dengan melihat konten terakhir yang diperbarui.
Jadi, ketika suatu website sering memperbarui kontennya, crawler Google akan lebih sering bekerja di website tersebut.
Dengan demikian, website tersebut bisa mendapat kesempatan lebih besar untuk muncul di halaman pertama mesin pencari Google.
Cara Mengetahui Konten yang Perlu Di-Update
Setelah mengetahui keuntungan dari rutinitas update konten yang ada di website, Anda pun wajib paham tentang cara mengidentifikasi konten yang perlu di-update. Simak poin-poin berikut ini:
1. Turunnya Peringkat Konten
Salah satu cara mengetahui apakah suatu konten perlu di-update adalah dengan melihat peringkat konten tersebut melalui Search Visibility.
Melansir Moz, Anda bisa melihat di bagian Rankings dan memantau Movement peringkat. Ketika peringkat suatu konten menunjukkan angka turun, itu tandanya Anda perlu segera melakukan update konten.
Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi ranking suatu konten. Salah satu faktornya adalah konten yang telah kadaluarsa, baik dari segi keywords maupun informasi di dalamnya.
Baca Juga : 10 Faktor yang Mempengaruhi Google Rank
2. Turunnya Traffic Konten
Selain memantau turunnya peringkat konten, Anda pun perlu memantau keadaan traffic di konten tersebut.
Apabila data traffic menunjukkan adanya penurunan setelah sekian bulan atau tahun setelah tanggal perilisan, itu menunjukkan bahwa konten tersebut perlu update.
Salah satu tool praktis untuk mengecek keadaan traffic konten dari organic search adalah Google Analytics.
Melalui Google Analytics, Anda bisa membandingkan jumlah traffic yang ada pada konten tersebut dari rentang waktu tertentu.
Jika data persentase perubahannya menunjukkan penurunan, maka Anda wajib update konten tersebut supaya traffic konten dapat kembali naik.
3. Berhasil PageOne, Tapi Bukan Peringkat Pertama
Konten lama yang berhasil muncul di halaman pertama mesin pencari Google adalah hal bagus dan perlu Anda manfaatkan dengan cara update konten tersebut.
Pasalnya, Anda punya kesempatan untuk menduduki peringkat pertama jika konten tersebut Anda update.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah suatu konten website berhasil muncul di halaman pertama mesin pencari Google adalah dengan memakai tool berbayar Ahrefs Site Explorer.
Klik opsi “Organic keywords” dan saring berdasarkan posisi 2-10. Dari sini, Anda bisa melihat konten mana saja yang berhasil masuk halaman pertama mesin pencari Google, namun bukan peringkat pertama.
Kemudian, segera lakukan update pada konten terkait agar kesempatan menduduki posisi pertama di halaman pertama makin besar.
4. Muncul di Halaman Kedua
Serupa dengan saat konten berhasil masuk ke halaman pertama mesin pencari Google, momen ketika konten muncul di halaman kedua pun perlu Anda manfaatkan untuk di-update.
Pasalnya, ini adalah kesempatan emas supaya konten bisa naik ke halaman pertama.
Untuk melihat konten mana saja yang masuk ke halaman kedua mesin pencari Google, Ahrefs Site Explorer masih jadi rekomendasi tool.
Namun, kali ini atur posisi menjadi 11-20 di opsi “Organic keywords”. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui konten mana yang masuk halaman kedua dan perlu update.
Cara Update Konten Website dengan Efektif
Setelah mengetahui konten mana saja yang perlu diperbarui di website Anda, kini saatnya mencari tahu cara efektif untuk update beragam konten lama di website supaya makin cuan.
Simak sederet cara berikut ini:
1. Perbaiki Informasi Kadaluarsa
Seiring berjalannya waktu, isi konten-konten lama di website Anda bisa jadi sudah tidak relevan. Hal ini penting untuk menghindari sebaran misinformasi kepada para pembaca.
Beberapa poin yang bisa Anda perbaiki dan tambahkan adalah sebagai berikut:
Data survei dan statistik terbaru
Tambahan poin ini akan membuat isi konten tersebut tetap fresh dan informatif.
Ganti link yang rusak atau kadaluarsa
Jika ada link yang menjurus ke sumber informasi terlalu lawas, Google dapat mendeteksi keseluruhan konten sebagai konten kadaluarsa.
Selain itu, link yang rusak juga berpotensi membuat pengunjung konten jadi mengalami user experience yang buruk.
Oleh karena itu, segera ganti link yang rusak atau kadaluarsa dengan yang link baru yang sudah pasti bekerja. Link ini dapat berupa internal maupun external link.
Ganti media
Untuk memperkaya informasi, pemilik konten seringkali menambahkan media berupa gambar atau video di dalam konten.
Pasalnya, tambahan media dengan sumber yang tertera juga bisa menarik makin banyak backlink, sehingga nilai SEO-nya bisa naik.
Namun, gambar atau video tersebut bisa saja sudah tidak relevan seiring berjalannya waktu.
Jadi, mengganti media terbaru juga penting saat Anda sedang melakukan update untuk konten website.
2. Perbaiki Grammar
Cek akurasi grammar di setiap konten yang akan Anda update, terutama jika Anda membuat konten dalam bahasa lain, misalnya bahasa Inggris.
Meskipun spelling dan grammar bukan faktor utama supaya peringkat konten bisa naik, hal ini tetap perlu Anda lakukan. Pasalnya, hal ini akan memengaruhi user experience.
Pelajari selengkapnya mengenai Grammer di youtube Google Search Cemtral berikut ini :
Data dari Ahrefs berikut menunjukkan bahwa traffic konten naik 486%, yang salah satunya adalah karena perbaikan spelling dan grammar.
3. Tambahkan Media Baru
Selain memperbaiki media yang lama, Anda juga bisa menambahkan media baru untuk membuat konten makin informatif.
Melansir Salesforce, makin banyak media dengan tambahan backlink sumber kredibel, bisa membuat ranking SEO konten makin bagus.
Pasalnya, beberapa mesin pencari menghargai website dengan jumlah backlink berkualitas yang banyak.
Salesforce menyarankan untuk menambahkan satu media per 350 kata untuk visualisasi supaya user experience saat membaca makin bervariasi dan menyenangkan. Namun, Anda juga bisa menentukan jumlah media tergantung kebutuhan konten.
Kriteria media yang wajib Anda pastikan adalah relevan, berkualitas, bebas logo atau watermark, dan mencantumkan link sumber.
4. Optimasi Kembali Keyword
Ada kemungkinan keyword yang Anda pakai di konten lama tersebut kurang teroptimasi. Hal ini bisa terjadi salah satunya karena kurangnya riset keyword.
Nah, waktu update konten adalah momen yang tepat untuk kembali mengoptimasi keyword di konten tersebut.
Salah satu tool yang menarik adalah Ubersuggest. Di sini, saya mengambil contoh untuk menganalisis optimasi keyword di website Kompas.
Setelah klik tombol “Search”, klik opsi “Keywords by Traffic” di sisi kiri untuk melihat performa keyword.
Dari situ, Anda bisa melihat 5 jenis data, yaitu:
- Keyword mana saja yang menduduki peringkat atas
- Perkiraan search volume bulanan tiap keyword
- Peringkat website di Google untuk tiap keyword
- Perkiraan traffic bulanan dari tiap keyword
- Perkiraan kompetisi dalam organic search
Misalnya, untuk keyword “web whatsapp”, konten Kompas menduduki peringkat ketiga di mesin pencarian Google.
Nah, dengan membuat update di konten tersebut dengan optimasi keyword yang lebih akurat, akan ada kesempatan untuk naik ke peringkat pertama.
5. Optimasi SEO
Konten lama di website Anda mungkin saja kurang dalam aspek SEO. Setelah riset keywords, ada beberapa aspek SEO lain yang juga wajib Anda perhatikan.
Beberapa aspeknya adalah sebagai berikut:
- Judul
- Deskripsi meta
- LSI
- Heading (H2, H3, dan seterusnya)
- Jumlah kata per heading 300-500 kata
- Alt-text untuk gambar
Pastikan keyword utama muncul pada judul dan deskripsi meta. Selain itu, pastikan LSI keyword juga muncul dengan jumlah yang cukup di dalam isi konten website.
Baca Juga : 12+ Kriteria Backlink Berkualitas dan Tips Mendapatkannya
6. Cek Mobile Compatibility
Update konten di website tak melulu tentang isi kontennya, namun juga tentang user experience para pengunjung ketika menikmati konten tersebut.
Pastikan mobile compatibility tiap konten di website Anda bekerja dengan baik. Pasalnya, aspek ini sangat penting untuk user experience para pengunjung konten.
Apabila ada konten yang tak kompatibel dengan mobile device, segera lakukan update supaya konten bisa kembali bekerja dengan baik dan mendatangkan traffic yang lebih tinggi.
7. Evaluasi Konten Website dari Kompetitor
Langkah penting yang kadang terlewat ketika sedang melakukan update konten adalah kegiatan evaluasi konten milik kompetitor dengan cara riset konten.
Setelah berselancar di website kompetitor, bandingkan penemuan Anda terkait data konten kompetitor dengan data konten website sendiri.
Nantinya, data dari kompetitor dapat Anda gunakan untuk evaluasi konten milik sendiri, baik itu dari segi isi informasi, halaman, trik optimasi, hingga traffic konten website.
Beberapa tool yang berguna untuk melihat perkiraan performa website kompetitor adalah SimilarWeb[12], SEMRush, dan Ahrefs.
Di tools tersebut, Anda bisa melihat traffic website kompetitor dan membuatnya sebagai pembanding sekaligus bahan evaluasi dengan konten milik sendiri.
8. Pastikan Fasilitas Berbagi Aktif
Tombol “Share” atau berbagi adalah aspek krusial yang seringkali dilupakan oleh pemilik website. Padahal, opsi berbagi bisa mendatangkan traffic yang lebih tinggi untuk konten website.
Selain itu, dari jumlah “Share”, Anda juga bisa mendapat engagement lebih tinggi dari para pengunjung.
Tak hanya itu, ketika seorang pengunjung membagikan konten website Anda, kemungkinan besar pengunjung tersebut setuju dengan informasi dan nilai yang tertuang di konten tersebut. Jadi, bisa dibilang konten itu berhasil mengambil hati pembaca.
Maka dari itu, pastikan keaktifan opsi “Share” ketika Anda sedang update konten.
Seberapa Sering Jadwal Update Konten di Website?
Seberapa sering Anda harus update konten? Jawabannya, tergantung skala dan kebutuhan tiap website.
Tak ada jawaban pasti mengenai hal tersebut. Pasalnya, tiap konten di tiap website punya performa berbeda-beda sehingga kebutuhan update-nya pun berbeda.
Namun, supaya konten website selalu up-to-date dan eksis, Anda perlu membuat jadwal khusus untuk update konten secara rutin.
Pasalnya, jadwal update rutin juga bisa menaikkan traffic suatu konten.
Untuk mewujudkannya, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini.
1. Buat Rasio Update yang Tepat
Tergantung kebutuhan website Anda, pastikan ada update konten per sekian artikel baru yang dirilis tiap periode waktu tertentu.
Misalnya, dari 4 artikel yang baru rilis di website, satu di antaranya harus sebuah konten lama yang di-update.
Dengan begitu, konten di website Anda bisa tetap fresh dari waktu ke waktu karena rutinitas update yang konsisten.
2. Perlakukan Update Konten Seperti Rilisan Baru
Jangan meremehkan kekuatan konten lama. Bisa jadi, konten lama yang Anda update dapat menghasilkan cuan yang menguntungkan.
Oleh karena itu, lakukan update konten lama layaknya Anda merilis konten baru, yaitu dengan riset dan usaha yang serius.
Dengan perlakuan yang tepat, hasil update konten lama tersebut pasti akan makin mantap.
3. Buat Jadwal Analisis Ranking dan Traffic Konten
Tergantung frekuensi rilisan konten baru di website Anda, luangkan waktu tersendiri untuk menganalisis ranking dan traffic konten.
Anda bisa melakukan analisis ini tiap minggu atau tiap bulan.
Apabila Anda menemukan penurunan, segera cari sumber masalah yang menyebabkan hal itu terjadi dan lakukan update konten segera.
Rajin Update Konten, Website Makin Cuan
Jadi, bagaimana menurut Anda sekarang?
Apakah Anda sudah paham seputar keuntungan update konten, cara mengetahui konten mana yang perlu update, bagaimana cara update konten, dan seberapa sering konten harus update?
Lakukan strategi update konten website di atas untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ya!