Search Engine Marketing atau SEM adalah salah satu strategi pemasaran yang banyak digunakan di era digital dan internet.
SEM memiliki kemiripan dengan SEO dengan perbedaan keduanya ada pada metode yang digunakan.
Layaknya koran, televisi, dan radio, mesin pencari (Google) memiliki ruang untuk beriklan.
SEM merupakan strategi yang berusaha memanfaatkan ruang iklan tersebut untuk meningkatkan conversion rate dan user engagement yang tinggi.
Secara sederhana, SEM adalah strategi yang membuat penggunanya mengiklankan konten yang dipublikasikan di website pada hasil pencarian di mesin pencari.
SEM menjamin hasil yang cepat dan posisi tertinggi di hasil pencarian mesin pencari.
Meskipun terdengar sederhana (bayar iklan, konten tampil teratas, selesai/ulangi), SEM memiliki kompleksitasnya sendiri.
Mempraktikkan SEM ternyata tidak semudah yang dipikirkan dan tetap memerlukan teknik yang tepat.
Pengertian Search Engine Marketing (SEM)
Anda mungkin pernah melihat konten atau halaman website pada hasil pencarian di mesin pencari Google yang tampil di urutan paling dengan teks iklan di dalamnya.
Website yang tampil di sana adalah hasil dari kampanye SEM.
Misal Anda mencari informasi mengenai payment gateway. dihalaman pencarian akan muncul hasil pencarian dimana sebagian diposisi atas terdapat iklan google.
SEM sendiri merupakan bagian dari digital marketing yang fokus pada search engine.
Secara umum SEM dapat didefinisikan sebagai strategi marketing berbayar yang memiliki tujuan meningkatkan kehadiran website di hasil pencarian.
SEM berusaha mengatur, memanipulasi, dan melakukan beragam hal yang membuat konten sebuah website bisa tampil di daftar teratas dengan memanfaatkan layanan berbayar.
Sebuah konten yang tampil di daftar teratas hasil pencarian memiliki kemungkinan besar untuk diklik dan diakses oleh siapapun.
Bagaimana SEM bekerja?
SEM memanfaatkan layanan berbayar dalam hal ini iklan untuk menampilkan konten yang dipasarkan.
SEM menggunakan jasa pengiklan di mesin pencari.
Selanjutnya, pengiklan akan menyimpan konten tersebut di bagian paling atas atau paling bawah dari hasil pencarian. Harapannya, orang akan melihat konten tersebut pertama kali dan mendapatkan impresi.
Setelah dilihat, tentu konten tersebut akan diklik. SEM memaksa penggunanya untuk mengeluarkan biaya.
Biaya yang dikeluarkan, lebih tepatnya diberikan kepada pengiklan akan dibayar sesuai dengan kesepakatan.
Umumnya, metode PPC (Pay Per Click) dipakai.
Anda hanya akan membayar ketika konten yang ditampilkan di klik. Semakin banyak jumlah kliknya, maka semakin besar biaya yang dikeluarkan.
Selain berbentuk teks dengan tulisan iklan atau ads, konten juga bisa muncul dalam bentuk produk yang ditampilkan pada hasil pencarian.
Jika SEM tampil dengan tambahan teks iklan atau ads, SEO yang merupakan metode yang tidak jauh berbeda tampil tanpa teks tersebut. Keduanya strategi yang berbeda.
SEM adalah strategi yang mencakup semua search engine.
Bukan hanya mesin pencari Google saja yang bisa dijadikan sebagai media untuk kampanye SEM. SEM dapat diterapkan di Bing, Ask, DuckDuckGo, dll.
Platform iklan yang biasanya digunakan dalam kampanye SEM adalah Google Ads dan Bing Ads.
Manfaat dan Tujuan SEM
Search Engine Marketing (SEM) memiliki manfaat dan tujuan yang sederhana dan mudah dipahami.
SEM bertujuan meningkatkan conversion rate di sebuah website.
Dalam alurnya, SEM akan membuat konten yang dioptimalkan tampil di daftar atas mesin pencarian. Kemudian, banyak orang akan mengkliknya.
Setelah orang tersebut mengkliknya, website Anda akan banyak dikunjungi, traffic pun meningkat.
Hasil akhirnya, para pengunjung akan melakukan pembelian produk di sana.
Semakin tinggi kesuksesan kampanye SEM maka semakin tinggi conversion rate atau kemungkinan pengunjung website membeli.
Biar bagaimanapun SEM adalah bagian dari strategi marketing digital.
Tujuan akhirnya tentu adalah penjualan. Tidak semua orang akan serta merta melakukan pembelian.
Sekalipun, produk gagal terjual website berhasil dikunjungi dan pengetahuan orang mengenai produk yang ditawarkan akan bertambah.
Komponen SEM
Search Engine Marketing (SEM) memiliki komponen-komponen yang akan dijumpai ketika strategi tersebut dipraktikkan.
Komponen-komponen ini memegang peran penting dalam jalannya dan hasil akhir dari kampanye SEM yang dilakukan.
Berikut adalah penjelasan dari komponen-komponen SEM tersebut.
1. Platform Iklan
SEM tidak akan disebut SEM jika tidak menggunakan platform iklan atau pengiklan.
Umumnya, ada dua platform iklan yang digunakan dalam kampanye SEM, yaitu Bing Ads dan Google Ads.
Hal pertama yang mempengaruhi pemilih platform adalah search engine yang akan digunakan untuk memasarkan konten.
Jika Google yang dipilih, maka yang dipilih adalah Google Ads, sementara untuk Bing, yang dipilih adalah Bings Ads (Microsoft).
Search engine mana yang digunakan bukan satu-satunya alasan dalam memilih platform yang digunakan.
Berikut aspek-aspek yang jadi pertimbangan dalam memilih platform iklan.
- Biaya
Biaya menjadi pertimbangan yang pasti dipikirkan oleh siapapun. Google Ads memiliki biaya yang lebih mahal dari Bing Ads.
Platform iklan tersebut lebih terkenal dan memiliki jangkauan pencarian yang luas.
Dari hasil penelitian yang di kemukakan oleh Reportgarden, didapatkan hasil CPC atau biaya per klik rata-rata Google Ads bisa mencapai $20, sementara Bing Ads hanya $8.
- Jangkauan Pencarian
Google Ads lebih terkenal dan lebih populer dari Bing Ads.
Jumlah penggunanya pun lebih besar.
Google bahkan menguasai pasar sebesar 92,47% sementara Bing hanya 5,56%. Selengkapnya di Statista.
Jumlah traffic Google mencapai 100 miliar traffic per bulan, sementara Bings Ads hanya 1 miliar saja.
Perbandingannya begitu jelas.
- Audiens
Pengguna Google rata-rata berusia muda (di bawah 45 tahun).
Sementara Bing banyak dari kalangan usia tua. Produk tidak hanya dilihat saja, tetapi juga dibeli.
Orang berusia tua dengan penghasilan yang tinggi memiliki kemungkinan membeli yang tinggi.
Soal ini memang tergantung target audiens dari penjual.
2. Jenis Keyword
Sama seperti SEO, keyword (kata kunci) juga memegang peran penting dalam kampanye SEM.
Kampanye Search Engine Marketing juga membuat Anda harus memilih jenis keyword yang tepat.
Pemilihan jenis keyword ini akan memberi dampak pada iklan dari pengiklan.
Berikut jenis-jenisnya keyword yang ada.
- Broad Match
Broad Match adalah jenis kata kunci yang umum.
Keyword ini membuat Anda bisa menjaring audiens yang bermacam-macam dengan traffic yang bisa dikatakan tinggi.
Broad Match merupakan keyword default Google Ads.
Kekurangan dari keyword ini adalah iklan bisa muncul pada hasil pencarian yang tidak relevan.
- Phase Match
Phase Match lebih spesifik dari Broad Match tetapi masih lebih umum dari Exact Match.
Phase Match yang berada di tengah-tengah ini umumnya menghasilkan traffic sedang dengan hasil yang sedang juga.
Nah, Phase Match umumnya menambahkan kata lain di belakang keyword umum untuk terlihat lebih spesifik.
- Exact Match
Exact Match adalah jenis keyword yang sangat spesifik.
Keyword ini akan menghasilkan traffic yang rendah tetapi audiens yang didapatkan akan sangat spesifik.
Spesifiknya audiens ini bukan hal yang buruk karena tingkat ketertarikan mereka umumnya sangat tinggi sehingga rasio keberhasilannya pun akan meningkat.
- Negative
Negative adalah kata kunci yang salah dan keliru alias tidak nyambung.
Negative keyword adalah kata kunci yang harus dihindari.
Contohnya, produk yang dijual adalah sepatu basket tetapi kata kunci yang digunakan adalah sepatu tentara.
Jika negative keyword digunakan, hasilnya akan sesat dan gagal.
3. Target Audiens
Keyword sudah berhasil ditentukan, komponen selanjutnya yang harus dipikirkan adalah target audiens.
Memilih target audiens yang tepat akan memberi hasil yang sesuai dengan ekspektasi.
Terdapat beberapa parameter yang bisa digunakan untuk menentukan target audiens yang tepat untuk produk yang dijual.
- Lokasi
Tentukanlah lokasi dimana produk akan dipasarkan.
Untuk menemukan lokasi yang tepat Anda bisa melihat jenis produk yang dijual dan kemampuan mengirim produk ke tempat pembeli.
Jika dirasa mampu, produk bisa dipasarkan ke seluruh dunia. Jika tidak mampu, coba cakupan lokasinya di perkecil saja.
Misalkan, pencarian tiket pesawat dari Pekanbaru ke Jakarta.
- Waktu
Iklan dari produk yang Anda jual bisa diatur untuk ditampilkan di waktu-waktu spesifik.
Setelah melakukan riset yang tepat, Anda bisa memilih waktu yang tepat untuk memasarkan produk.
Jam-jam santai seperti jam 7 – 9 malam umumnya menjadi waktu terbaik agar produk Anda bisa dilihat oleh banyak orang.
- Perilaku
Anda bisa melakukan riset perilaku konsumen untuk kemudian mencoba menggunakan taktik pemasaran yang berbeda.
Produk yang dipasarkan untuk audiens yang sudah pernah melihat iklan dan menggunakan produk Anda akan berbeda dengan untuk orang yang belum mengenal produk dan brand Anda.
Selain ketiga parameter di atas, masih banyak parameter lain yang bisa Anda gunakan.
Beberapa contohnya adalah usia, jenis kelamin, dan perangkat yang digunakan.
Umumnya, platform iklan akan menyediakan sebanyak mungkin parameter yang bisa Anda pilih.
Semakin spesifik biasanya lebih baik.
4. Struktur Akun
Struktur akun Search Engine Marketing akan membuat kelompok kata kunci untuk kampanye SEM yang Anda lakukan.
Ketika berkampanye SEM Anda mungkin akan menggunakan banyak kunci.
Pemilihan dan pengelompokan kata kata kunci tersebut dilakukan untuk membuat kampanye dilakukan dengan baik.
Pembuatan struktur akan membuat anggaran kampanye lebih jelas dan teratur dan target audiens lebih spesifik serta relevan.
Akan lebih kompleks lagi jika Anda menggunakan platform iklan yang berbeda untuk kata kunci yang berbeda atau sama.
Diperlukan struktur yang rapi agar kampanye SEM sukses.
5. Copywriting
Meskipun mengandalkan pengiklan, copywriting tetap menjadi jantung dari kampanye SEM yang dilakukan.
Pengiklan adalah penampil sementara isinya tetap Anda yang membuat dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu pembuatan copywriting yang berkualitas dan teroptimasi adalah sebuah kewajiban.
Untuk membuat copywriting yang berkualitas, Anda perlu menulis konten sesuai dengan optimasi yang berlaku.
Dalam konten harus terdapat Headline, Website URL, Deskripsi, Ekstensi Website, Ekstensi Callout, dan parameter-parameter lain yang bisa Anda pelajari dalam bidang penulisan konten SEO.
6. Sistem Bidding Iklan
Sistem bidding iklan adalah sebuah sistem yang digunakan oleh Google Ads untuk menentukan posisi dan waktu dari penayangan iklan dalam hasil pencarian di mesin pencari.
Google Ads sendiri memang memiliki sistem tersendiri dalam menghadapi dan menayangkan iklan dengan keyword dan parameter yang sama.
Google menerapkan beberapa faktor agar iklan Anda bisa diprioritaskan ketika berhadapan dengan kompetitor.
Faktor-faktor tersebut adalah Max CPC Bid (nominal maksimal pembayaran), Quality Score (rating untuk kualitas iklan), dan Ad Rank (nilai keseluruhan dari nominal dan kualitas iklan Anda).
Perbedaan SEM dengan SEO
Sama-sama berkata search engine, SEM berbeda dengan SEO (Search Engine Optimization).
Keduanya sama-sama mengoptimalkan konten untuk bisa tampil di urutan teratas dalam daftar pencarian.
Perbedaan signifikan keduanya ada pada metodenya, dimana SEM memanfaatkan iklan, sementara SEO tidak.
SEO memang lebih populer dari SEM sehingga pemahaman orang mengenai istilah tersebut umumnya lebih baik.
Search Engine Marketing dan Search Engine Optimization bisa eksis berbarengan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh praktisinya. Perbedaan keduanya tentu bukan hanya ada pada metode.
Terdapat perbedaan lain antara kedua istilah tersebut.
Berikut adalah 5 perbedaan antara SEM dan SEO.
1. Kecepatan dalam Memberi Hasil
Baik SEM maupun SEO tidak langsung memberikan dampak ketika diterapkan. Keduanya memerlukan waktu untuk bisa memberikan hasil.
Yang membedakan keduanya adalah waktu yang diperlukan untuk menghasilkan hasil yang diinginkan.
SEM memberi hasil dengan waktu yang lebih cepat ketimbang SEO.
Rasanya, memang sebuah kecenderungan ketika Anda menggunakan optimasi berbayar, maka hasilnya pun akan lebih cepat.
Selain itu, SEM merupakan metode yang diaktifkan dan dimatikan sesuai keinginan pengguna.
Ketika menemukan target audiens yang cocok SEM ini bisa diaktifkan, begitupun sebaliknya.
2. Dampak Jangka Pendek atau Panjang
SEM merupakan metode optimasi yang memberi dampak sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan.
Sebagai praktisi, Anda sendiri memiliki kebebasan untuk menentukan berapa lama kampanye SEM khususnya iklan ditampilkan.
Umumnya, semakin lama iklan ditampilkan, biayanya akan semakin besar.
Ketika dirasa cukup, Anda bisa menghentikannya dan dampak dari yang diharapkan juga berhenti.
Berbeda dengan SEM, SEO memberi dampak dalam jangka waktu yang panjang.
Dampak dari kampanye SEO bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama. Jangka waktunya bergantung pada perkembangan yang terjadi.
3. Biaya yang Dikeluarkan
Dalam bahasa yang sederhana, biaya yang dikeluarkan untuk SEM lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk SEO.
Perbandingan biayanya bisa sangat signifikan bergantung kampanye dan kemampuan pengguna.
SEM menggunakan iklan berbayar dengan jangka waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.
Anggaran untuk melakukannya sudah disiapkan dan bisa bertambah seiring dengan perkembangan.
SEO merupakan metode pengoptimalan yang berbiaya murah dan bahkan gratis.
Kampanye SEO bisa dilakukan semurah mungkin.
Biaya yang rendah ini akan terus konsisten selama tidak berganti ke SEM.
4. Potensi Halaman Di Klik (CTR)
CTR atau Click Through Rate adalah rasio jumlah klik pada iklan atau halaman website.
CTR menggambarkan kemungkinan seseorang mengklik konten yang muncul dalam hasil pencarian di mesin pencari.
Salah satu indikator kesuksesan kampanye SEO dan SEM adalah angka CTR yang tinggi.
SEM memiliki CTR yang lebih rendah dibanding SEO. Meskipun sama-sama tampil di daftar teratas, orang tidak memiliki kepercayaan terhadap konten yang diiklankan.
Ada keraguan dimana konten yang diiklankan biasanya tidak murni (manipulasi). Hal sebaliknya berlaku untuk konten SEO yang dianggap apa adanya.
5. Target Audiens yang Umum atau Spesifik
Ketika Anda menggunakan SEM untuk mempromosikan website, Anda bisa memilih target audiens.
Lebih spesifiknya, Anda bisa memilih target audiens berdasarkan umur, jenis kelamin, tempat tinggal, dan atribut lainnya.
SEM memungkian Anda bisa mencari target audiens yang spesifik sesuai kebutuhan produk.
Berbeda dengan SEM, SEO sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk memilih target audiens yang spesifik.
Salah satu praktik SEO itu sendiri adalah menemukan target audiens yang tepat.
Caranya dengan mempublikasikan konten, mengevaluasinya untuk nantinya bisa menemukan target audiens yang tepat.
Semua hal penting mengenai SEM sudah dibahas dengan ringkas dan jelas.
Meskipun terkesan sederhana dan lebih mudah dari SEO, SEM ternyata tetap memerlukan kemampuan pemasaran dan penulisan konten agar menghasilkan hasil yang diinginkan.
Untuk yang bermodal besar, SEM bisa menjadi pilihan terbaik.
Memasarkan produk di mesin pencari dengan Search Engine Marketing yang memakai iklan sebagai media utamanya bisa memberi hasil dalam waktu yang lebih cepat.
SEM bisa jadi taktik yang digunakan setelah gagal maupun sukses dalam memasarkan produk melalui Search Engine Optimization (SEO).
Baca Juga : Apa itu SEO?