Malware tidak hanya bisa menyusup pada perangkat komputer saja, tetapi malware akan lebih mudah menyusup melalui website para pengguna.
Maka dari itu sebagai pengguna yang cerdas, Anda harus tahu jenis malware pada website agar dapat menghindari dan mengatasinya secepat mungkin.
Tentang Malware
Malware merupakan singkatan kata Malicious Software yang mana ini dibuat dengan tujuan untuk memasuki dan melakukan meretas sistem komputer, server atau jaringan tanpa sepengetahuan pengguna atau pemilik perangkat komputer itu sendiri.
Perangkat lunak tersebut dibuat dengan secara khusus bekerja secara ilegal dan tersembunyi untuk merusak perangkat, mencuri atau mengambil data tanpa izin dan perbuatan lain yang merugikan dan menyebabkan kerusakan pada perangkat lunak.
Malware dibuat dengan bentuk script yang terdiri dari beberapa baris kode.
Script malware umumnya menjangkit website yang tidak memiliki sistem proteksi keamanan yang mumpuni.
Penyebab serangan malware yang paling sering ditemui biasanya disebabkan oleh themes nulled atau plugin nulled.
Tidak semua serangan malware pada website sama, hal ini karena ada banyak sekali jenis malware yang seringkali menyerang malware.
Penyebab Munculnya Malware
Website merupakan sebuah aset yang sangat penting dan perlu Anda jaga dari adanya serangan berbahaya seperti malware.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwasannya serangan malware ditimbulkan oleh beberapa penyebab, terutama CMS yang memiliki celah script yang mudah direta, plugin maupun iklan yang mengandung malware.
Hal-hal seperti ini umumnya terjadi akibat kesalahan blogger pemula.
Website yang error terkena malware biasanya akan memunculkan tulisan-tulisan yang berbeda di antaranya:
- The site ahead contains malware,
- Deceptive site ahead
- This site has been marked as a phishing site.
Website yang tidak aman seperti terkena serangan malware atau pishing, maka Google akan menandainya.
Iklan yang terpasang berasal dari sumber yang tidak dapat dipercaya akan memiliki kode berbahaya atau link yang mengarah ke website tidak aman.
Cara kerja Malware yang masuk ke perangkat berasal dari masuknya melalui aplikasi atau program yang diinstal oleh administrator.
Setelah malware berhasil masuk ke dalam sistem komputer, maka Anda harus segera menanggulanginya, contoh sederhananya dengan memasang anti virus.
Jika Anda tidak segera mengatasinya, ini akan berakibat fatal pada performa website dengan menurunya di peringkat hasil penelusuran mesin pencari seperti Google.
Inilah Jenis Malware pada Website
Setidaknya ada 8 jenis malware yang bisa dijumpai pada pengguna website yang mana diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Spamming
Jenis malware pertama yang paling umum dan mengancam banyak pengguna website di internet adalah spamming.
Bagaimana tidak, salah satu akun email yang terdaftar di akun hosting Anda dapat digunakan untuk mengirim email secara massal dan secara bertubi-tubi ke alamat yang berbeda.
Biasanya para hacker spamming ini menyisipkan email scam untuk mendapatkan data yang dia inginkan dari targetnya.
2. Phishing
Bisa dikatakan fishing merupakan salah satu bentuk malware yang cukup berbahaya, pasalnya malware ini digunakan dengan tujuan untuk scamming yakni penipuan atau yang seakan-akan menyamakan dengan aslinya padahal palsu.
Contohnya halaman login ke Internet Banking yang menampilkan form login padahal sebenarnya halaman tersebut bukan dari Bank resminya.
Data-data yang Anda masukkan bisa masuk ke log hacker dan data-data tersebut dapat disalahgunakan.
Oleh sebab itu, Anda harus hati-hati dan waspada dalam bermain internet website.
3. Ransomware
Pada masanya, ransomware menjadi salah satu malware yang paling populer, pasalnya di beberapa tahun lalu, ransomware diberitakan telah menyerang di 150 negara ke 200-an ribu komputer yang disebut dengan Wannacry.
Di mana penyerangan tersebut menimbulkan kerugian yang sangat besar mencapai angka jutaan dollar.
Jenis malware ini menolak akses ke komputer yang terkena ransomware atau istilahnya deny access.
Korban dari malware ini biasanya akan diminta untuk memberikan sejumlah uang dengan bentuk dollar atau bitcoin untuk menebus data-data komputer milik mereka yang dikunci.
4. Botnet Attack
Berbeda dari jenis malware di atas, Botnet Attack memiliki cara kerja untuk melakukan attack selayaknya DDoS dan menyebarkan malware ke website lain bahkan melakukan spam dan scam.
Botnet attack bekerja dengan script yang tertanam di server.
Dengan Menggunakan cronjob, botnet dapat berjalan secara otomatis sesuai waktu yang sudah di-set pada Cronjob.
5. PopUp Ads Malware
Jika Anda merupakan pengguna dari CMS WordPress, sering menggunakan theme atau plugin yang nulled alias free serta Anda mengunduhnya dari website yang tidak resmi, pasti Anda pernah merasakan adanya Ads yang menempel pada website Anda.
Ads Malware sendiri termasuk pada jenis Malware injected, sehingga asal dari script itu sendiri sudah pasti terkena infeksi.
Malware tersebut akan berjalan dengan otomatis saat di deploy.
Cara kerja malware Ads ini adalah saat Anda membuka website yang terinfeksi, maka akan di redirect ke website asing.
6. Backdoor
Selanjutnya jenis malware yang biasa muncul di website ialah backdoor.
Malware dengan jenis backdoor ini biasanya menggunakan script shell-backdoor.
Backdoor merujuk pada konteks hacking, yang mana ini merupakan portal rahasia yang digunakan untuk mendapatkan akses gelap atau menyusup ke sebuah software, sistem komputer dan website.
Biasanya ini digunakan oleh hacker dan badan intelijen.
7. Bot
Bot merupakan kata kependekan dari kata Robot yakni sebuah sistem yang dibuat dalam melaksanakan tugasnya secara otomatis dan terstruktur.
Bahayanya malware jenis bot adalah kemampuannya dalam merekam aktivitas yang dilakukan oleh user komputer.
Hal ini tentu sangat membahayakan terutama jika itu data-data yang bersifat sensitive.
8. Trojan Horse
Pernahkah Anda menonton film berjudul “Who Am I” sebuah film yang mengisahkan perjalanan empat manusia yang mendirikan grup hacker ternama yang disegani oleh idola mereka?
Ini merupakan asal muasal perkenalan malware Trojan Horse.
Dimana dalam film tersebut, Trojan Horse digunakan untuk mengelabuhi korban dengan menyisipkan ke dalam file utama.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan informasi lokasi korban yang dapat diketahui sesaat setelah korban membuka file berisi Trojan Horse yang dikirimkan.
Setidaknya itulah 8 jenis malware pada website yang biasanya muncul dan dialami oleh para pengguna website.
Dengan mengetahui jenis malware ini, semoga Anda bisa lebih berhati-hati lagi.
Jika website Anda sudah terkena malware, Anda bisa mengatasinya dengan membersihkan serangan tersebut seperti cara di bawah ini.
Cara Membersihkan Malware pada Website
Lantas bagaimana jika malware terlanjur menyerangkan pada website Anda?
jangan panik, Anda bisa membersihkan malware tersebut pada website sebelum melakukan tindakan yang jauh lebih merugikan yang mana di antaranya sebagai berikut:
1. Scan Website untuk Mendeteksi Keberadaan Malware
Menghapus malware atau virus satu persatu yang ada pada website termasuk WordPress merupakan cara yang cukup melelahkan.
Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda bisa menggunakan tool Sucuri untuk bantuannya.
Tool satu ini memiliki fungsi yang bekerja untuk menemukan malware atau file yang terinfeksi pada website.
Hasil scan tool secure website yang terinfeksi malware akan ditandai dengan tulisan malware detected.
Di mana ini menunjukan bahwasannya website Anda terinfeksi oleh malware, bahkan file dan script yang mencurigakan akan muncul dengan scan tool ini.
Jika hasilnya memang terdeteksi ada dua opsi yang bisa Anda pilih di antaranya:
Melakukan Restore Backup Website
Opsi pertama yakni melakukan restore backup website Anda.
Namun syaratnya Anda harus melakukan backup sebelum website tersebut terinfeksi.
Anda bisa menanyakan secara langsung ke layanan hosting apakah tersedia atau tidak file backup untuk website Anda yang memang belum terinfeksi malware tersebut.
Menghapus File yang Terinfeksi
Selanjutnya ada opsi lain yang bisa Anda lakukan yakni dengan menghapus file yang terinfeksi dengan cara manual.
Sayangnya, cara ini hanya bersifat sementara.
Opsi kedua ini tidak direkomendasikan untuk Anda lakukan terlebih dahulu.
Mengajukan Review Ulang ke Google
Ketika telah selesai perbaikan website, selanjutnya Anda bisa meminta Google untuk melakukan review pada website Anda.
Setelah Anda berhasil mengajukan review dan terverifikasi, Anda bisa langsung mengecek keamanan website di Google Webmaster dengan mengaksesnya melalui menu Security Issues.
Setelah beberapa hari maka hasil laporan akan muncul. Jika website Anda benar-benar bersih dari malware Google akan menghilangkan pesan error yang muncul pada website Anda.
2. Install Plugin
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menginstal plugin.
Dengan cara ini Anda tidak perlu menscan atau menyisir kode secara manual.
Dengan menggunakan plugin keamanan seperti Wordfence, BulletProof, iThemes atau All In One SEO bisa mengatasi sarang malware.
Salah satu sistem plugin keamanan yang sangat direkomendasi untuk digunakan adalah Wordfence, sebab di dalam plugin terdapat layanan kelas enterprise yang dapat Anda nikmati secara gratis.
Anda bisa melakukan instalasi pengaturan plugin Wordfence dengan cara yang ada pada ulasan artikel lain.
3. Install Antivirus
Cara lain yang bisa Anda lakukan adalah dengan menginstal antivirus, cara ini sangat mudah cukup dengan menginstal software atau program antivirus maka malware akan diatasi dengan mudah.
Saat ini Anda bisa mendapatkan rekomendasi antivirus dengan fitur canggih untuk membasmi berbagai jenis malware.
Silahkan install program antivirus mana yang akan Anda unduh.
Setidaknya dengan tiga cara tersebut Anda bisa melakukan pencegahan dan mengatasinya dengan secara mudah.
Bagaimana?
Cara-cara di atas sangat mudah untuk Anda lakukan bukan?
Meski begitu, Anda harus tetap bersikap waspada, ya!
Kesimpulan
e-commerce bagi sejumlah orang merupakan aset yang sangat penting untuk keberlangsungan pengelolaanwebsite bisnisnya, bahkan sejumlah website digunakan untuk menyimpan database yang bersifat vital.
Maka dengan ini, penting sekali Anda memperhatikan dan mencegah terjadinya serangan malware pada website sebelum berakhir membuat kekacauan dan kerugian.
Malware sendiri merupakan jenis software yang dibuat secara ilegal untuk melakukan tujuannya dalam memasuki dan meretas jaringan, sistem atau server website tanpa adanya sepengetahuan pemilik atau penggunanya.
Ada banyak jenis malware pada website dengan tujuan dan cara kerja yang berbeda.
Oleh sebab itulah, sebagai pemilik atau developer website penting untuk mengenali jenis-jenis malware agar dapat mencegah dan mengatasinya sebelum kejadian yang merugikan terjadi pada website.