Cara Setting Plugin WP Fastest Cache, Performa Website Jadi Ngebut

Joko Warino

Cara Setting Plugin WP Fastest Cache, Performa Website Jadi Ngebut

Bukan lagi rahasia, bahwa plugin WP Fastest Cache menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan kecepatan loading suatu website. Mesin pencari Google lebih menyukai situs web yang memiliki kecepatan tinggi.

Proses caching berguna untuk mengoptimalkan kinerja situs. Pemilik situs web perlu melakukan penginstalan plugin WP Fast Cache dan mengaturnya agar plugin ini mampu bekerja secara optimal.

Pengertian Cache

Sebelum mengetahui cara setting plugin WP Fastest Cache, tidak ada salahnya untuk mengetahui pengertian dari cache. Istilah cache kerap muncul ketika pengguna membicarakan persoalan mengenai file di handphone atau komputer.

Cache merupakan file sementara yang tersimpan pada website atau komputer. Bentuk cache yang tersimpan pada sebuah website dapat berupa gambar, file, hingga berbagai objek lainnya.

Apa Itu WP Fastest Cache?

Apa Itu WP Fastest Cache?

Sementara itu, WP Fastest Cache adalah salah satu jenis plugin yang berfungsi untuk meningkatkan kecepatan website. Plugin ini memiliki tampilan yang sederhana sehingga tidak menyulitkan pemilik website.

WP Fastest Cache bekerja dengan menyimpan salinan halaman HTML dari situs website kemudian menyajikannya secara langsung kepada pengunjung web.

Dengan begitu, tidak perlu adanya proses mengulang permintaan ke database setiap halaman dimuat.

Menu WP Fastest Cache

Menu WP Fastest Cache

Penting untuk memahami beberapa menu dari WP Fastest Cache. Dalam versi gratisnya, plugin ini terdiri dari beberapa menu yang mampu meningkatan kecepatan muat halaman website.

1. Settings

Dalam menu setting terdapat banyak fitur yang tersedia. Untuk mengoperasikannya, pemilik website hanya perlu mencentangnya saja.

2. Delete Cache

Menu delete cache terdiri dari opsi (clear all cached) dan (delete cache and minify CSS/JS). Untuk versi gratisnya tidak tersedia menu statistik cache. Untuk mengaksesnya, pemilik website perlu menggunakan plugin versi premium.

3. Image Optimization

WP Fastest Cache lebih optimal jika pemilik website menggunakan plugin versi premium. Sama seperti menu statistik cache, menu image optimization juga tersedia dalam versi premium.

Fitur dari plugin WP Fastest Cache ini mampu mengkompres gambar secara lossless. Dengan begitu, skor di Gtmetrix dapat meningkat. Dalam versi gratis, pemilik website belum bisa mengakses menu ini.

4. Exclude

Menu exclude pada plugin WP Fastest Cache berguna untuk mengecualikan postingan, halaman, atau elemen tertentu yang tidak masuk dalam proses caching. Pengecualian ini memastikan bahwa konten tetap berfungsi dengan baik.

Di dalam tab exclude terdapat beberapa pilihan pengecualian. Meliputi exclude page, exclude user agent, exclude cookies, hingga exclude CSS/JS. Pemilik website dapat melakukan pengecualian sesuai dengan kebutuhannya.

5. CDN

WP Fastest Cache premium maupun standar memiliki rangkaian yang mirip. Hanya saja terdapat perbedaan dari ketersediaan fitur. Menu kelima yang terdapat pada WP Fastest Cache yakni CDN.

Menu ini berguna untuk mengatur CDN pada website. CDN sendiri tersedia dalam versi gratis dan berbayar. Ketika mengaktifkan CDN, kecepatan loading menjadi meningkat dan meminimalisir kinerja server.

6. Database

Fitur ini memiliki fungsi yang berkaitan dengan proses pembersihan dan pengoptimalan database WordPress. Seiring berjalannya waktu, database WordPress akan memuat entri-entri yang tidak terpakai.

Butuh adanya proses pembersihan agar kinerja server tidak ikut melambat. Beberapa opsi menu yang tersedia di fitur database yakni auto drafts, post revisions, trash posts, spam comments, hingga transients.

Cara Setting Plugin WP Fastest Cache

Sesudah memahami menu-menu dari plugin WP Fastest Cache, langkah selanjutnya ialah memahami cara setting WP Cache tercepat. Konfigurasi plugin yang sesuai akan mempengaruhi kinerja website.

1. Cache System

Cara Setting Plugin WP Fastest Cache

Pada bagian yang pertama mewajibkan pemilik website untuk mengaktifkan cache system. Fitur ini merupakan fitur utama yang berguna untuk mengaktifkan fungsi caching pada situs WordPress.

Dengan mencentang opsi ini, plugin akan mulai menyimpan salinan stasis dari halaman website. Rata-rata seluruh jenis website memerlukan pengaktifan cache system. Baik website toko online, portal berita, maupun blog milik pribadi.

2. Fitur Preload

Fitur Preload

Ketika membuka website untuk pertama kalinya, pengunjung situs web akan menerima versi yang sudah masuk proses caching. Cache akan dibuat dan diperbarui secara responsif. Aktifnya fitur ini memungkinkan plugin membentuk cache dengan otomatis.

Waktu muat web untuk kunjungan kedua dan seterusnya menjadi lebih cepat. Pemilik website dapat memilih halaman mana saja yang akan masuk proses caching secara otomatis. Misalnya saja halaman postingan, tag, kategori, hingga homepage.

3. Pengguna yang Login

Cara setting plugin WP Fastest Cache juga mewajibkan pemilik website untuk mengatur opsi pengguna yang login.

Opsi ini berguna untuk mengatur apakah halaman yang diakses oleh pengguna yang sedang login perlu melalui proses caching atau tidak.

Sementara ketika menonaktifkan fitur ini, WP Fastest Cache akan memastikan setiap pengguna yang login menerima konten langsung dari server dan database tanpa versi statis. Fitur ini membantu pencegahan masalah keamanan yang terjadi pada masing-masing akun.

4. Ponsel

Dengan mengaktifkan fitur ponsel, cache untuk desktop tidak akan sampai ke tangan pengunjung website yang mengakses melalui perangkat mobile. Fitur ini memisahkan cache yang berbeda untuk desktop dan perangkat mobile.

Tidak semua pengunjung website mengakses halaman web menggunakan desktop. Untuk itu, perlu adanya fitur yang memastikan bahwa cache untuk perangkat seluler dapat terakses sama mudahnya dengan versi desktop.

5. Artikel Baru

Artikel Baru

Mengaktifkan fitur ini membuat semua cache akan terhapus secara otomatis ketika terdapat artikel atau halaman yang masuk proses pembaharuan. Menu satu ini sangat berguna bagi website yang melakukan pembaruan konten secara berkala.

Artikel baru yang terpublish akan segera masuk pada proses caching. Tanpa adanya fitur ini, pengunjung web memerlukan waktu akses yang lebih lama untuk melihat artikel baru. Jika permasalahan ini terjadi, kenyamanan pengunjung website ikut menurun.

6. Memperbarui Artikel

Tidak lupa, pemilik website juga perlu mengaktifkan fitur perbarui artikel ketika menerapkan plugin WP Fastest Cache.

Fitur satu ini berfungsi saat terjadi pembaharuan halaman. Secara otomatis, cache akan terhapus dari berandan, kategori, tag, hingga paginasi.

Dengan mengaktifkan opsi ini, plugin akan memastikan bahwa cache artikel akan digantikan dengan versi terbarunya. Pengunjung website dapat dengan mudah melihat konten yang sudah masuk proses pembaruan.

7. Memperkecil HTML

Memperkecil HTML

Opsi yang ketujuh yakni memperkecil HTML. Fitur ini berguna untuk mengurangi ukuran HTML website dengan cara menghapus elemen-elemen yang kurang perlu. Misalnya saja baris kosong, spasi ekstra, dan komentar.

Ukuran HTML yang kecil dapat mempercepat waktu muat halaman. Performa server ikut meningkat secara keseluruhan berkat adanya fitur ini.

Kegunaan fitur ini sangat terlihat pada website yang memiliki elemen HTML dalam jumlah banyak.

8. Memperkecil Cascading Style Sheets (CSS)

Memperkecil Cascading Style Sheets (CSS)

Selanjutnya mengizinkan pemilik website untuk memperkecil file CSS. Opsi ini dapat membantu pemilik website mengoptimalkan file CSS dengan menghapus elemen-elemen yang kurang perlu.

Plugin WP Fastest Cache akan secara otomatis memproses file CSS dan menghasilkan versi yang lebih minim.

Meski ukuran CC menjadi kecil, tampilan visual pada website tidak akan berubah. Saat file CSS lebih ringan, proses rendering halaman website menjadi lebih cepat.

9. Menggabungkan CSS

Masih ada opsi untuk menggabungkan CSS. Ketika mencentang opsi ini, plugin dapat menggabungkan beberapa file CC menjadi satu file tunggal.

Tujuan utamanya yakni mengurangi jumlah permintaan HTTP. Semakin sedikit permintaan HTTP, maka waktu muat halaman website juga semakin cepat. Terlebih ketika website menggunakan banyak plugin dengan CSS yang terpisah-pisah.

10. Menggabungkan JavaScript (JS)

Menggabungkan JavaScript (JS)

Ketika opsi ini aktif, seluruh file JS dalam suatu website akan menyatu menjadi satu file cache. Proses loading halaman website menjadi lebih cepat dengan adanya proses penggabungan beberapa file JS ini.

Mirip dengan opsi sebelumnya, WP Fastest Cache juga menawarkan opsi untuk menggabungkan beberapa file JS. Penggabungan beberapa file JS membantu mengurangi jumlah permintaan HTTP.

11. Opsi Gzip

Opsi yang tersedia pada menu plugin ini berfungsi untuk melakukan kompresi file dari website sebelum terkirim ke browser milik pengunjung.

File tersebut dapat berupa HTML, CSS, maupun JavaScript (JS). Ukuran file yang terkirim akan mengecil secara otomatis.

File yang berukuran besar akan mengalami pengurangan ukuran sekitar 70 hingga 90% dari ukuran awalnya. Fitur Gzip bekerja dengan mengurangi jumlah byte file yang akan terkirim tanpa mengubah isi file aslinya.

12. Caching Browser

Cara setting plugin WP Fastest Cache tentu saja dengan memahami setiap fiturnya satu per satu. Salah satu fitur yang krusial dari plugin WP Fastest Cache adalah fitur caching browser.

Fitur ini membantu pengunjung yang sudah pernah mengakses website. Dengan fitur ini pengunjung tidak perlu mengunduh ulang file-file yang tersedia pada website. browser akan mengambilnya dari cache lokal.

13. Menonaktifkan Emoji

Tahapan selanjutnya yakni menonaktifkan emoji. Apabila mencentang opsi ini, plugin akan mencegah pemuatan skrip JS bawaan WordPress yang berguna untuk menampilkan emoji.

Emoji yang mengakibatkan waktu muat menjadi lama tidak akan ditampilkan. Bagi situs modern, proses pemuatan emoji seringkali menambah beban website. Performa situs akan meningkat dengan otomatis.

14. Submit

plugin WP Fastest Cache

Untuk mengakhiri setting plugin WP Fastest Cache, pemilik website perlu menekan tombol submit. Tombol ini berguna untuk menyimpan seluruh konfigurasi pilihan pemilik website.

Setelah mencentang beberapa opsi konfigurasi, pemilik website wajib menekan tombol submit agar konfigurasi plugin dapat bekerja.

Jika tidak menekan tombol ini, perubahan yang terjadi tidak akan tersimpan dan bekerja dengan semestinya.

Penutup

Itulah penjelasan lengkap mengenai cara setting plugin WP Fastest Cache. Terdapat beberapa pilihan konfigurasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan website. Tidak semua opsi pada plugin perlu untuk diaktifkan.

Untuk mengakses plugin dengan lebih nyaman dan lengkap, pemilik website perlu mengakses versi premiumnya. Meski begitu, versi gratis plugin WP Fastest Cache terbilang cukup untuk meningkatkan waktu muat sebuah situs web.

Baca Juga : 8+ Rekomendasi Framework CSS Terbaik yang Layak Dicoba

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang blogger yang mendalami dunia SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2012 hingga saat ini dan terus belajar memahami perkembangan logaritma yang terus di update oleh Google.

Tinggalkan komentar