Bingung mencari pendapatan tambahan? Mungkin Anda bisa menjadi seorang afiliator. Namun, apa itu afiliator?
Afiliator merupakan orang yang mengikuti afiliasi. Afiliasi ini sendiri adalah program kerjasama antara brand dengan orang lain. Nantinya, sebagai afiliator, Anda akan mendapatkan komisi jika berhasil menjual produk tersebut.
Lalu. apa tugas affiliate marketing?
Bagi perusahaan, program afiliasi bisa membantu meningkatkan brand awareness dan penjualan. Sedangkan bagi afiliator adalah menjual produk yang masuk ke program afiliasi.
Untuk lebih lengkapnya, cek informasi berikut ini.
Apa yang Dimaksud dengan Afiliator?
Jika Anda sedang mengikuti program afiliasi misalnya di TikTok atau Amazon, maka Anda adalah seorang afiliator.
Jadi, afiliator ini merupakan orang yang melakukan afiliasi. Sama seperti marketer, tugas ada adalah mengajak orang agar membeli produk yang terdaftar di program afiliasi. Sedangkan komisi yang akan Anda dapatkan tergantung dari ketentuan program afiliasi yang Anda ikuti.
Walaupun sama-sama mempengaruhi, tetapi, afiliator berbeda dengan influencer. Berikut perbedaannya.
Perbedaan | Influencer | Afiliator |
Tata caranya | Dipilih oleh brand | Mendaftar secara mandiri ke program afiliasi |
Penghasilan | Sesuai kesepakatan dengan brand | Komisi penjualan program afiliasi |
Waktu memperoleh penghasilan | Sebelum pembuatan konten promosi | Setelah produk terjual |
Tugasnya | Membuat konten pemasaran untuk tujuan tertentu, misalnya meningkatkan penjualan sesuai ketentuan dengan brand | Bisa menjual produk dengan cara yang semenarik mungkin selama tidak melanggar ketentuan yang berlaku |
Keuntungan Menjadi Afiliator
Siapa bilang menjadi afiliator tidak bisa membuat Anda menjadi kaya raya?
Faktanya, 15% afiliator mendapatkan penghasilan sekitar Rp80 ribu hingga Rp1 juta dolar Amerika setiap tahunnya.
Tentu nilai tersebut akan berbeda-beda tergantung dari program dan produk afiliasi yang Anda pilih.
Di Indonesia sendiri, seperti afiliator TikTok akan mendapatkan komisi sekitar 10% per penjualan produk. Sedangkan untuk e-commerce seperti Shopee sebesar 5% dan Tokopedia, menawarkan komisi:
- 10% atau maksimal Rp50.000 per penjualan.
- Rp50 per kunjungan.
- 20% komisi ekstra dari toko pilihan.
Selain bisa mendapatkan cuan hanya dengan memasarkan produk, ada beberapa keuntungan menjadi afiliator yang bisa Anda dapatkan.
1. Tidak Perlu Modal Besar
Untuk menjadi seorang afiliator, Anda tidak butuh modal yang besar. Sama halnya dengan dropshipper, Anda hanya perlu mencari website atau tempat yang menyediakan program afiliasi. Pastikan sesuai dengan kenyamanan Anda.
Kemudian, Anda hanya perlu mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku. Misalnya, untuk menjadi afiliator di Amazon, maka Anda harus memiliki website.
Dengan begitu, Anda bisa menekan pengeluaran dan menggunakannya untuk kebutuhan yang lainnya.
2. Waktu dan Tempat Kerja Sangat Fleksibel
Menjadi afiliator memungkinkan Anda untuk bekerja dari mana saja. Bisa di rumah, di kantor saat istirahat, di cafe bahkan saat Anda sedang berlibur bersama keluarga.
Sifatnya yang fleksibel membuat afiliator cocok untuk siapa saja. Termasuk untuk pelajar, mahasiswa, IRT hingga Anda yang sedang mencari penghasilan tambahan.
Walaupun bisa bekerja di mana saja, tapi Anda harus memperhatikan mengenai alat yang akan Anda gunakan dan koneksi. Pastikan koneksi Anda lancar agar Anda bisa menjual produk.
3. Bisa Ikut Lebih dari 1 Afiliasi
Menjadi afiliator memungkinkan Anda untuk ikut program afiliasi lebih dari 1.
Misalnya, Anda sudah menjadi afiliator di TikTok, maka Anda pun bisa menjadi afiliator di e-commerce atau tempat lain.
Namun, jangan lupa untuk memperhatikan ketentuannya. Apakah ada larangan untuk menjadi afiliator di tempat lain atau tidak.
Selain itu, pastikan jika Anda memiliki manajemen waktu yang baik. Ini karena menjadi afiliator tak hanya sebatas menjual barang, setelah itu, “Ya sudahlah. Ganti yang lain,”
Anda perlu melakukan pemantauan aktivitas marketing yang Anda lakukan. Jangan sampai Anda keteteran.
Cara Menjadi Afiliator untuk Pemula
Dari informasi di atas, beberapa dari Anda mulai tertarik untuk menjadi afiliator? Namun, bagaimana jadi afiliator? Apa yang harus dipersiapkan dan mulai dari mana?
Ada beberapa cara menjadi afiliator yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1. Cari Penyedia Program Afiliasi Marketing
Hal pertama adalah mencari perusahaan mana atau website mana yang menyediakan program afiliasi. Setelah itu, Anda bisa cek syarat dan ketentuannya seperti apa.
Namun, dalam pemilihan program afiliasi, hindari website yang memiliki ciri berikut ini:
- Memiliki desain web yang buruk.
- Walaupun punya banyak link produk, tetapi tidak memiliki konten yang berkualitas.
- Iklan online yang menuju ke website justru terlihat seperti skema phising atau penipuan.
- Memiliki produk utama yang hanya berfokus pada salah satu promosi besar saja.
Jika sudah, Anda bisa mendaftar mana saja website yang bisa Anda ikuti untuk program afiliasi.
2. Cari Produk yang Tepat
Anda memang bisa menjual lebih dari 1 produk dalam program afiliasi. Namun, bukankah akan terlihat kurang rapi dan menarik jika Anda menjual berbagai macam jenis barang dalam 1 akun?
Misalnya, kemarin, Anda menjual baju. Lalu, hari ini, Anda memasarkan kebutuhan rumah tangga dan suplemen. Besok, Anda berencana untuk memasarkan pakan hewan peliharaan.
Bukankah itu terlalu random?
Karena hal tersebut, sebelum menjadi afiliator, Anda harus memilih niche yang sekiranya Anda kuasai atau yang sudah pernah Anda coba. Tujuannya agar lebih bisa meyakinkan calon konsumen lewat product knowledge yang Anda kuasai.
Dari sekian banyak niche, produk yang berkaitan dengan kesehatan menjadi produk yang paling menguntungkan.
Selain itu, ada beberapa niche yang bisa Anda pilih, di antaranya:
- Fashion items.
- Produk kecantikan.
- Barang mewah.
- Jasa travel dan pariwisata.
- Pet care, misalnya pakan kucing.
- Produk gaming dan teknologi.
- Personal finance, misalnya asuransi.
- Produk olahraga.
Pertimbangkan plus minus produknya dan kebutuhan target pasar Anda agar Anda mendapatkan keuntungan yang maksimal.
3. Manfaatkan Platform Media Sosial
Tahun 2023, ada sekitar 4,89 milyar pengguna sosial media dari seluruh dunia.
Wow!
Dengan jumlah pengguna yang semakin tinggi, sayang sekali ketika tidak Anda manfaatkan.
Media sosial bisa menjadi sarana penting untuk menyebarluaskan link produk afiliasi yang Anda ambil. Dengan begitu, akan semakin banyak orang yang tahu tentang produk tersebut dan peluang penjualan produk semakin tinggi.
Dalam penyebaran link, perhatikan ketika Anda ingin tap in, misalnya memasang konten jualan ketika membalas tweet di Twitter.
Anda perlu memperhatikan kontennya. Apakah cocok atau tidak. Jika tidak, justru cara tersebut bisa menjadi backfire untuk Anda. Misalnya, akun Anda di-block sehingga penyebaran link jadi kurang optimal.
4. Perhatikan Do and Don’t Program Afiliasi
Ketika Anda memilih menjadi afiliator, maka Anda harus paham apa yang harus Anda lakukan dan yang tidak. Salah satu yang tidak boleh Anda lakukan adalah melakukan pelanggaran ketentuan program afiliasi.
Selain itu, hindari untuk mempromosikan produk yang belum Anda ketahui kualitasnya. Tidak mau bukan membohongi konsumen padahal barangnya tidak sebagus yang Anda iklankan.
“Afiliasi marketing butuh kesabaran dan waktu!”
Walaupun butuh waktu lama, tetapi, Anda bisa mengoptimalkan program afiliasi dengan cara seperti:
- Mencari tahu dan paham dengan kebutuhan konsumen.
- Membangun audience.
- Menggunakan copywriting dengan baik agar produk lebih menarik.
- Buat ulasan jujur.
- Membuat konten yang bisa mendulang penjualan produk, misalnya video cara penggunaan produk.
- Coba untuk menawarkan promo, seperti diskon.
Jadi, ketika Anda sudah paham apa itu afiliator dan mengerti apa yang harus dipersiapkan, sudah siapkah Anda menjadi afiliator?