Apa yang membuat konten dapat mencapai dan bertahan di peringkat teratas Google? Pertanyaan itu seringkali terlontar, namun rumit untuk dijawab. Namun, terlepas dari banyaknya cara untuk meningkatkan ranking konten di mesin pencari, ada satu yang perlu Anda perhatikan yaitu Google EAT.
Apa Itu Google EAT?
Orang yang sudah berkecimpung lama dalam dunia SEO mungkin sudah sering mendengar istilah ini.
Namun, jika belum, penjelasan tentang EAT Google perlu Anda pahami betul, karena ini merupakan salah satu cara menaikkan ranking di Google Search yang pengaruhnya cukup besar.
EAT bukanlah fitur buatan Google untuk me-review makanan atau memberi rating pada restoran.
EAT merupakan akronim dari prinsip Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness.
Ketiga prinsip ini menjadi penentu apakah sebuah konten di internet memiliki nilai di mata pengunjung.
Lebih lanjut, yang dimaksud dengan prinsip EAT adalah:
1. Expertise
Prinsip ini bisa juga dianggap sebagai keahlian atau memiliki pengetahuan yang dalam terhadap suatu topik.
Dengan kata lain, prinsip ini mengacu pada pengetahuan sang pembuat konten.
Sebagai contoh, misalnya saja ada orang yang hendak mencari konten tentang cara berinvestasi saham di Amerika.
Kemudian, terdapat dua konten yang mirip, yakni konten buatan pakar keuangan berpengalaman serta konten buatan mahasiswa jurusan keuangan kampus ternama.
Dari penjabaran di atas, kira-kira, konten mana yang mengandung unsur expertise?
Kebanyakan orang akan memilih untuk membaca konten buatan pakar keuangan yang sudah memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih banyak.
2. Authoritativeness
Secara harfiah, authoritativeness memiliki arti kewibawaan. Namun, kata tersebut juga memiliki arti reputasi atau branding.
Prinsip ini terkait erat dengan peran sang pembuat konten dalam menyajikan informasi yang akurat dan kredibel.
Misalnya saja, seseeorang hendak mencari tahu jadwal konser penyanyi luar negeri.
Hal pertama yang terlintas di benak kebanyakan orang tentunya adalah dengan mengecek situs resmi penyanyi tersebut.
Dengan kata lain, situs tersebut memiliki authoritativeness lebih tinggi daripada situs lain.
Meski begitu, authoritativeness terkadang bersifat relatif. Pandangan orang terhadap reputasi bisa saja berbeda-beda.
Namun, bukan berarti pemilik konten tidak perlu membangun reputasi baik di dunia maya.
3. Trustworthiness
Secara sederhana, konten yang memenuhi prinsip trutworthiness artinya konten tersebut dapat dipercaya.
Tidak hanya dari segi keakuratan informasi dan kredibilitas pembuat konten, namun juga perwujudan pertanggungjawaban situs tersebut.
Salah satu cara membuat blog bisa terbaca di Google dengan menggunakan prinsip trustworthiness adalah dengan menyertakan identitas pembuat konten.
Misalnya saja, menuliskan kontak perusahaan hingga media sosial pribadi.
Apakah Semua Konten Perlu Menggunakan EAT?
Dalam kadar tertentu, menerapkan prinsip EAT sebagai upaya on-page optimization konten, apa pun jenisnya, memang penting.
Tapi, konten-konten YMYL memiliki kewajiban lebih tinggi untuk mengaplikasikan EAT.
Apa itu YMYL dalam SEO?
YMYL adalah kependekan dari “Your Money or Your Life”, alias “Uang kamu atau hidup kamu”.
Berdasarkan Page Quality Ranking Guideline dari Google, terdapat beberapa jenis konten YMYL, yaitu:
1. Kesehatan
Konten ini mencakup konten berisi informasi medis, obat-obatan, nutrisi, hingga keamanan dalam berolahraga.
Selain itu, konten mengenai persiapan dalam menghadapi kondisi kesehatan tertentu serta informasi tentang rumah sakit juga termasuk di dalamnya.
2. Hukum dan Pemerintahan
Informasi dalam kategori ini mencakup informasi tentang pemilihan umum, informasi layanan masyarakat, layanan hukum, serta institusi publik.
Selain itu, informasi tentang tata cara hal-hal yang menyangkut kelegalan seperti cara menikah atau adopsi anak pun termasuk dalam kategori ini.
3. Keuangan dan Asuransi
Informasi keuangan adalah informasi vital yang menyangkut hajat hidup banyak orang.
Beberapa contoh informasi ini adalah tentang proses perbankan, investasi, jaminan pensiun, dan lain-lain.
Selain itu, informasi tentang asuransi dan ketentuannya pun termasuk dalam kategori ini.
4. Portal Berita
Portal berita yang menginfokan berita terkini seperti politik, berita luar negeri, kesehatan, ilmu pengetahuan, dan teknologi perlu menerapkan prinsip EAT dengan benar.
Meski begitu, tidak semua jenis berita merupakan berita yang memengaruhi hidup seseorang. Beberapa contohnya adalah berita berupa hiburan, gosip, atau berita terkait gaya hidup.
5. Situs Perbelanjaan
Situs e-commerce untuk berbelanja juga merupakan konten YMYL, lantaran di dalamnya terdapat informasi sensitif seperti informasi keuangan.
Selain itu, situs perbelanjaan juga memiliki layanan pelanggan yang jelas serta testimoni pembeli yang harus valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Kelompok Tertentu
Konten yang memuat informasi kelompok tertentu tentunya perlu akurat.
Jika konten tersebut membahas topik agama serta kelompok penganutnya, ras, etnis, usia, gender, serta orientasi seksual seseorang, tentu EAT menjadi penting.
Selain itu, informasi tentang diskriminasi atau marjinalisasi terhadap suatu kelompok pun memerlukan riset yang mendalam untuk mencegah adanya misinformasi.
7. Pengalaman Pribadi
Yang dikategorikan sebagai konten pengalaman pribadi adalah konten yang bersifat berbagi cerita dan pengalaman.
Misalnya saja, blog untuk review make up, berbagi cerita saat menjalankan pengobatan khusus, dan lain-lain.
Lantas, bagaimana cara tahu pengalaman pribadi yang kredibel atau tidak?
Untungnya, Google memiliki cara untuk mengetahui tingkat kredibilitas konten meski berasal dari pengalaman pribadi. Jadi, konten tetap reliabel meski tidak melalui proses riset yang mendalam.
Apa persamaan dari ketujuh jenis konten di atas?
Semua memiliki pengaruh dalam menentukan kualitas atau hajat hidup seseorang.
Maka dari itu, wajar jika pengunjung konten menginginkan informasi yang tepercaya.
Seberapa Penting EAT dalam Konten?
Bicara tentang kualitas hidup, memangnya seberapa besar pengaruh Google dalam pengambilan keputusan?
Ternyata, Google berperan dalam berbagai pengambilan keputusan vital.
Dalam penelitian tahun 2020 terhadap 1.100 responden dari berbagai negara, terlihat bahwa lebih dari 90% orang dari berbagai negara besar menggunakan informasi dari Google untuk mengambil keputusan medis, finansial, atau hukum.
Kemudian, dari angka tersebut, lebih dari 30% sering mengacu pada Google, sementara sisanya hanya sesekali.
Bagaimana tentang berita politik?
Masih mengacu pada penelitian yang sama, ternyata informasi dari Google dapat memengaruhi opininya terhadap politik dan cara kerja dunia, terutama pada kelompok orang usia produktif.
Dari kedua data di atas, terlihat bahwa informasi dari Google kerap menjadi acuan seseorang untuk mengambil keputusan.
Namun, lebih dari itu, data di atas juga memperlihatkan bahwa di masa mendatang, Google juga berpotensi besar menjadi acuan utama pemberi informasi yang lebih valid.
Maka dari itu, tidak heran bila Google mengencangkan penerapan EAT dalam SEO guna mengurangi tingkat misinformasi dan HOAX.
Hal ini juga sejalan dengan algoritma baru Google yang ingin meningkatkan user experience penggunanya
Karena hal itu pula lah, pembuat konten harus memperhatikan prinsip EAT tersebut agar kontennya tetap memiliki nilai dan tetap relevan di mata pengguna.
Apakah EAT jadi Satu-satunya Penentu Ranking Konten di Google?
Apakah EAT merupakan faktor utama untuk menaikkan web ke halaman pertama? Ternyata jawabannya tidak.
Fungsi EAT dalam konten hanyalah satu dari sekian faktor penentu ranking.
Dampak pengaplikasian EAT memang cukup besar, namun tidak secara langsung dan bukan satu-satunya faktor penentu.
Untuk hal yang bersifat relatif dan subyektif seperti EAT, Google memiliki metode yang jelas dan terukur, misalnya dengan melihat backlink. Namun, tetap saja, kualitas konten memiliki porsi besar dalam penentuan ranking.
Bagaimana Cara Membuat Konten yang Sesuai dengan Prinsip EAT?
Di titik ini, Anda sudah mengetahui tentang EAT, manfaatnya, serta konten-konten apa saja yang wajib menyertakan prinsip EAT agar bisa masuk ke halaman pertama Google.
Sayangnya, hanya situs-situs besar yang bisa memenuhi semua persyaratan tersebut.
Lantas, bagaimana dengan situs berskala kecil yang masih membangun reputasi. Apakah ada cara untuk optimasi SEO yang tepat untuk pemula?
Untuk itu, ada beberapa rancangan konten yang EAT-able yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Membeli Domain Website
Tidak sedikit orang yang memulai proses membuat konten yang menggunakan portal gratis, misalnya Blogspot atau Multiply.
Sayangnya, untuk bisa bersaing dengan ratusan, bahkan ribuan penyedia konten lain, portal gratis tidaklah cukup.
Pasalnya, situs yang masih menggunakan skema gratis kerap dianggap tidak kredibel oleh Google.
Maka dari itu, jika memungkinkan, usahakan membeli domain untuk mengawali langkah Anda.
2. Perpanjang Waktu Registrasi Domain
Tidak hanya menggunakan domain berbayar, waktu registrasi domain juga menjadi bahan pertimbangan Google terkait ranking konten mesin pencari.
Faktanya, tidak sedikit situs yang teregistrasi hanya dalam jangka waktu satu tahun.
Sementara itu, Google lebih mengutamakan situs dengan jangka registrasi yang lebih panjang dari itu.
3. Memuat Informasi Pembuat Konten
Pertama-tama, “perkenalkan” diri kepada pengunjung yang datang ke situs Anda.
Meski langkah ini terdengar sederhana, pengunjung situs dapat mengenal pembuat konten lebih dalam, sehingga tercipta rasa percaya.
Cara ini merupakan salah satu strategi SEO organik yang mudah, yakni hanya dengan membuat satu halaman khusus berisi informasi “Tentang Kami” atau “About Me”.
4. Jangan Ragu Memamerkan Diri
Sudah meraih berbagai penghargaan?
Sudah pernah diliput oleh media nasional atau internasional? Atau memiliki testimoni positif dari pengunjung atau customer? Jangan ragu untuk memamerkannya di halaman situs Anda.
Hal-hal tersebut merupakan bentuk pengakuan dari masyarakat yang memiliki nilai tinggi untuk pembuat konten.
Dengan memperlihatkan penghargaan tersebut, kredibilitas situs atau konten pun akan meningkat.
5. Membuat Kerangka Konten
Konsistensi adalah kunci bagi keberhasilan konten, sementara kerangka konten merupakan elemen penting untuk mencapai hal tersebut.
Beberapa aspek yang perlu ada dalam kerangka konten antara lain:
- Menentukan tipe konten, apakah apakah berupa audio, visual, atau kombinasi keduanya.
- Mempertegas tujuan konten, apakah untuk memberi informasi, melakukan promosi, dan lain-lain.
- Penentuan target penikmat konten, mulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, hobi, hingga pendapatan.
- Menentukan
- Menentukan tujuan yang ingin diraih, misalnya saja meningkatkan traffic, meningkatkan transaksi, dan lain-lain.
- Menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam setiap langkah produksi konten.
- Menyusun waktu posting yang terencana, serta mengupayakan tidak telat melakukan posting.
- Mengawal proses pembuatan konten dari awal hingga akhir. Sekilas, proses tersebut memang terkesan panjang dan rumit. Meski begitu, proses praproduksi yang baik tentu akan menghasilkan konten yang baik pula.
6. Membuka Kesempatan Berkolaborasi dengan Pakar
Pernahkah Anda melihat konten informasi kesehatan yang melewati proses review oleh dokter terlebih dahulu sebelum dapat melakukan posting?
Itu adalah bentuk kolaborasi yang bisa dicoba.
Dengan berkolaborasi dengan pakar, Anda dapat membentuk rasa percaya dan keyakinan bahwa info yang ada valid kebenaranannya.
Pada gilirannya, hal ini dapat meningkatkan reputasi karena pengunjung situs merasa puas terhadap informasi yang ada.
7. Sediakan Berbagai Sudut Pandang dalam Konten
Beberapa situs memiliki pengunjung yang kritis, misalnya saja portal berita dengan topik yang khusus.
Untuk itu, kadang-kadang menyediakan sudut pandang yang berbeda menjadi suatu keharusan. Dan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tentu penting untuk melakukan riset yang mendalam.
8. Lakukan Audit Konten
Zaman bisa berubah, pengetahuan bisa berkembang, dan konten pun bisa menjadi tidak relevan.
Risiko dari hal ini adalah turunnya peringkat situs dari Google karena informasi yang sudah tidak up to date.
Untuk itu, melakukan audit konten merupakan suatu kewajiban.
Audit konten bisa Anda lakukan dengan cara meng-update isi konten, mengombinasikan konten baru dengan konten lama, atau menghapus konten secara keseluruhan.
Selain itu, cara selanjutnya adalah menambah tanggal update terakhir di dalam konten. Hal ini untuk menegaskan bahwa konten yang dibaca oleh pengunjung merupakan konten ter-update.
Baca Juga : 9+ Langkah Penting Melakukan Website Audit dengan Baik
9. Manfaatkan Backlink dari Situs-Situs Tepercaya
Peran backlink sebagai salah satu tips SEO terbaik masih relevan hingga saat ini.
Namun, untuk menjawab tantangan dari update Google EAT, backlink haruslah berasal dari situs-situs yang tepercaya.
Beberapa situs yang bisa Anda manfaatkan adalah portal berita atau forum, terutama forum dengan topik yang serupa dengan konten Anda.
10. Memberi Kesempatan Review bagi Customer
Adanya kesempatan untuk berinteraksi dua arah kerap menjadi nilai plus bagi pengunjung konten.
Apalagi, jika penyedia konten memberikan feedback. Namun, itu artinya komentar negatif bisa saja tidak terhindarkan.
Meski begitu, jangan khawatir, karena sedikit komentar negatif tidak akan menurunkan posisi situs Anda di hasil mesin pencari. Namun, Anda perlu waspada jika terdapat banyak komentar negatif.
11. Membuat Halaman di Wikipedia
Mendapatkan tautan dari Wikipedia bisa menjadi ‘jalan pintas’ untuk meningkatkan kredibilitas situs Anda.
Bukan tidak mungkin ranking konten menjadi semakin naik dengan upaya ini.
Bahkan, Anda juga bisa membuat halaman khusus di Wikipedia.
Tentu saja, proses ini tidak bisa dilalui sembarangan karena Wikipedia memiliki standar yang ketat terkait penerbitan halaman. Namun jika berhasil, meningkatkan aspek authotritativenes dalam Google EAT menjadi lebih mudah.
12. Memasang Ads Secukupnya
Memasang iklan di konten memang menguntungkan, tidak hanya bagi pemilik situs, tapi juga Google sendiri.
Sayangnya, penggunaan iklan yang berlebihan justru bisa saja mengganggu kenyamanan pengunjung situs.
Jika ingin memasang iklan, sebaiknya pastikan iklan tersebut tidak mengganggu user experience maupun tampilan halaman konten.
Idealnya, konten mengambil porsi 70% dari halaman, dan iklan hanya mengambil 30%.
13. Proaktif Mempromosikan Konten
Melakukan optimasi konten dengan SEO merupakan strategi jangka panjang untuk meningkatkan ranking konten.
Lantas, apa strategi jangka pendeknya?
Salah satunya adalah melakukan strategi “jemput bola”, alias mempromosikan konten dengan secara manual di platform lain.
Misalnya saja media sosial, pesan broadcast, atau newsletter di email.
13. Percayakan Kepada Ahli SEO
Upaya mendorong konten untuk menempati halaman pertama Google memang cukup rumit.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mempercayakan hal ini pada ahlinya. Apalagi jika Anda tidak memiliki waktu untuk mengelola situs.
14. Bangun dan Jaga Kredibilitas Situs dan Konten
Membangun konten yang sesuai dengan standar EAT dan mempertahankannya sama-sama tidak mudah, namun memiliki esensi yang berbeda.
Jika Anda sudah mengaplikasikan cara-cara sebelumnya, maka penting untuk mempertahankan metode serta reputasi yang baik agar konten tetap memiliki nilai bagi pengunjung situs.
Penutup
Di masa mendatang, Google akan semakin menyesuaikan algoritmanya dengan kebutuhan penggunanya akan informasi yang tepat, memiliki dasar, serta sesuai dengan fakta.
Maka dari itu, penting bagi pegiat SEO untuk menerapkan prinsip Google EAT pada kontennya agar mendapatkan kesempatan lebih besar untuk menduduki peringkat atas di Google.
Terimakasih sharingnya☺️.. menambah wawasan bagi saya yang ada rencana ingin menulis blog.