Panduan Lengkap Backup Website di WordPress: Cepat & Efisien

Joko Warino

Panduan Lengkap Backup Website di WordPress Cepat & Efisien

Sebenarnya, WordPress adalah CMS (Content Management System) yang cukup aman karena menawarkan enkripsi by default, tool daily scan, serta data backup dan recovery untuk mencegah konten hilang.

Namun, Anda tetap perlu tahu cara backup WordPress agar bisa memperkuat keamanannya.

Tanpa backup, risiko kehilangan konten dan berbagai data penting lainnya akan semakin besar.

Namun Anda tidak perlu khawatir, karena semua hal tentang cara backup website akan dibahas secara lengkap di sini, baik secara manual, otomatis, serta dengan bantuan tool plugin di WordPress.

Mengenal Backup Website Lebih Dekat

Mengenal Backup Website Lebih Dekat

Sebelum Anda mempelajari tentang bagaimana cara backup WordPress, akan lebih baik jika Anda tahu apa artinya terlebih dahulu.

Singkatnya, backup adalah salinan informasi atau salinan data, biasanya tersimpan di tempat yang berbeda dari tempat aslinya.

Tujuan membuat salinan data ini adalah untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu data tersebut hilang di tempat aslinya. Kalau ini terjadi, Anda hanya tinggal menyalin data yang sudah tersimpan di tempat lain dan memulihkannya.

Dalam konteks ini, tempat aslinya adalah di website dan tempat lainnya adalah komputer atau database.

Apakah Backup Website Itu Wajib?

Apakah Backup Website Itu Wajib

Apakah backup website itu wajib?. Sebenarnya, tidak ada aturan tetap soal ini. Anda bisa melakukannya, tapi juga punya pilihan untuk tidak melakukannya. Namun, sebisa mungkin backup data website secara rutin.

Menurut studi, sekitar 79% responden mengatakan bahwa mereka melakukan backup data, entah itu secara otomatis atau manual. Alasannya pun cukup beragam, yaitu karena:

1. Takut Kehilangan Data Penting

Perlu diakui bahwa ada banyak data penting yang tersimpan di website, baik data personal maupun data bisnis. Jadi, wajar jika mayoritas pemilik website takut kehilangannya.

Terlebih jika data tersebut terkait dengan bisnis. Pasalnya Anda tidak hanya kehilangan data, namun juga potensi investasi.

Tahu bagaimana cara backup data dapat menyelamatkan Anda dari potential loss ini. Anda hanya tinggal memulihkan data yang sebelumnya sudah dicadangkan untuk mengatasi masalahnya.

Karena itulah sebagian besar orang melakukan backup data meskipun sifatnya tidak wajib dan tidak memaksa.

2. Melindungi Website dari Malware dan Serangan Digital

Pada beberapa kasus, banyak juga pemilik website yang melakukan backup untuk melindungi website dari malware dan serangan digital.

Meski WordPress termasuk aman, namun masih ada kemungkinan hal ini terjadi pada Anda. Data bisa saja rusak, dicuri, atau diubah saat ada serangan digital.

Ketika sudah terjadi, Anda bisa langsung mengembalikan website ke kondisi semula jika ada cadangan salinan data.

Namun, pastikan masalah malware atau serangan digitalnya sudah teratasi. Hal ini untuk mencegah data rusak, hilang, atau berubah lagi setelah proses restore selesai.

3. Pindah Hosting

Jika Anda ingin tahu apakah backup data penting atau tidak, maka jawabannya adalah iya. Terutama jika Anda berniat untuk pindah hosting.

Mengingat hosting adalah layanan server atau ruang penyimpanan data, Anda wajib menyalinnya terlebih dahulu ketika akan migrasi atau pindah.

Tujuannya agar Anda tidak perlu memulai dari nol lagi. Bayangkan jika Anda tidak mencadangkannya, maka semua data yang ada di website Anda sudah pasti akan terhapus.

Ini termasuk data HTML, CSS, dan JavaScript. Hal yang sama juga berlaku untuk media seperti gambar dan video.

4. Jaga-Jaga jika Terjadi Error saat Pengembangan Website

Apabila Anda berniat untuk mengembangkan website, maka usahakan untuk mencadangkan data terlebih dahulu.

Tujuannya untuk berjaga-jaga jika terjadi error atau masalah lain yang sejenisnya. Jadi, Anda bisa memulihkannya dengan lebih cepat dan efisien.

Sebenarnya, masih ada cara memulihkan situs web tanpa cadangan yang bisa Anda lakukan, misalnya dengan Internet Archive Wayback Machine.

Namun, caranya jauh lebih panjang dan ribet. Jadi, agar Anda tidak perlu melakukannya, melakukan backup secara rutin bisa jadi jawabannya.

Frekuensi backup website bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Jika Anda menggunakannya untuk bisnis dan website-nya sangat aktif, maka disarankan untuk membuat backup setiap hari.

Namun, bila web-nya tidak begitu aktif dan tidak terkait dengan bisnis, Anda bisa backup 1 minggu sekali.

Pilihan Cara Backup

Meskipun tujuannya sama, namun ada beberapa opsi yang bisa Anda pilih untuk mencadangkan data website di WordPress. Anda dapat menggunakan cara otomatis, manual, atau dengan memanfaatkan fitur plugin.

Berikut masing-masing panduannya:

1. Otomatis (cPanel)

Ada banyak pemilik website yang ingin tahu apakah WordPress memiliki fitur pencadangan bawaan atau tidak. Ternyata, Anda bisa mengakses fitur ini di cPanel, platform yang Anda gunakan untuk mengelola akun hosting web. Anda bisa melakukan backup data secara otomatis di sini.

Kabar baiknya, cara backup WordPress di cPanel itu cukup mudah. Anda hanya perlu mengikuti beberapa cara mencadangkan web secara otomatis di bawah:

  • Buka cPanel dan login dengan menggunakan akun Anda. Biasanya, username dan password akan diberikan oleh penyedia layanan hosting saat Anda memakai jasa mereka.

cara backup WordPress di cPanel

  • Anda akan menemukan menu “Backup”, jika tidak ada saat membuka cPanel, bisa Anda scroll sampai ke bawah.

backup WordPress di cPanel

  • Akan ada banyak pilihan data yang bisa Anda backup. Jika ingin mencadangkan semua data yang ada di website, maka klik Home Directory”.

cara backup WordPress di cPanel

  • Pilih “Mulai Download” untuk mulai mencadangkan semua file.
  • Jika Anda memiliki lebih dari satu website, akan muncul beberapa pilihan di bagian “Databases”. Jadi, pastikan Anda memilih website yang tepat, jangan sampai salah!

cara backup WordPress di cPanel

  • Klik sekali di website yang ingin Anda backup, lalu pilih opsi “Mulai Download” untuk mengunduh file backup-nya.

cara backup WordPress di cPanel

  • Bila proses backup selesai, Anda bisa klik “Tutup” dan mulai mencadangkan file-file lain selain database.
  • Anda juga bisa mencadangkan filefile tertentu saja. Anda tinggal mengklik bagian-bagian lain seperti data email forwarder dan seterusnya, lalu ikuti cara yang sama dengan cara backup di atas.
  • Proses backup sudah selesai dilakukan, Anda bisa mengaksesnya di file yang sudah terunduh tadi.

2. Manual (phpMyAdmin)

Selain cara backup cPanel secara otomatis, Anda juga dapat mencadangkan data dengan cara manual. Caranya adalah melalui phpMyAdmin, sebuah platform yang memungkinan Anda untuk mengelola database website.

Supaya Anda lebih paham, berikut adalah cara backup WordPress di phpMyAdmin dengan cepat:

  • Akses phpMyAdmin di cPanel agar lebih cepat.
  • Buka cPanel dan login dengan menggunakan akun Anda. Anda bisa mendapatkan username dan password dari penyedia layanan hosting saat Anda memakai jasa mereka.
  • Pilih salah satu website yang ingin Anda backup dan klik “Kelola

cara backup WordPress di phpMyAdmin

  • Anda akan menemukan menu phpMyAdmin di bagian “Database”, jika tidak ada di halaman utama bisa Anda scroll sampai ke bawah.

cara backup WordPress di phpMyAdmin

  • Klik “Masuk phpMyAdmin” untuk melanjutkan proses backup.

cara backup WordPress di phpMyAdmin

  • Ceklis semua data yang ingin Anda backup, atau ceklis “Check all jika Anda ingin mem-backup semua file.

cara backup WordPress di phpMyAdmin

  • Klik “With Selected” dan pilih “Export” untuk membuka jendela ekspor.

cara backup WordPress di phpMyAdmin

  • Pada jendela ekspor, Anda dapat memilih “Quick – display only the minimal options” dengan format “SQL”.
  • Anda bisa mengklik “Go” untuk memulai proses download.
  • Proses backup sudah selesai dilakukan, Anda bisa mengaksesnya di file yang sudah terunduh tadi.

3. Plugin (UpdraftPlus)

Jika Anda mencari cara backup WordPress tanpa cPanel, maka Anda bisa menggunakan plugin. Secara garis besar, plugin adalah software tambahan yang Anda sisipkan ke WordPress.

Tujuan utamanya untuk menambah fitur atau fungsi baru tanpa mengubah fungsi inti penyedia website tersebut.

Sebenarnya, ada banyak opsi plugin backup WordPress yang bisa Anda pilih. Namun, yang saat ini paling populer adalah UpdraftPlus.

Anda bisa mengikuti cara backup WordPress dengan UpdraftPlus di bawah ini:

  • Login ke WordPress Administrator dengan akun website yang ingin Anda backup.
  • Pilih “Plugin” jika Anda belum memiliki dan memasang Updraftplus di WordPress.

cara backup WordPress dengan UpdraftPlus

  • Cari “Updraftplus” di menu pencarian yang tersedia.
  • Pilih “UpdraftPlus: WP Backup & Migration Plugin”, lalu pasang dan aktivasi.

cara backup WordPress dengan UpdraftPlus

  • Setelah selesai terpasang, Anda bisa mencari plugin-nya dan mengklik “Pengaturan

cara backup WordPress dengan UpdraftPlus

  • Klik “Cadangkan Sekarang” untuk memulai proses backup.
  • Pilih mana saja data yang ingin Anda backup, lalu kembali klik “Cadangkan Sekarang” untuk melanjutkan prosesnya.
  • Proses backup sudah selesai dilakukan. Berbeda dengan cara lain yang perlu mengunduh file, file backup di cara ini akan tersimpan di database.

Data Apa Saja yang Harus Anda Cadangkan di WordPress?

apakah backup data penting

Apabila sudah belajar tentang cara-caranya, kini saatnya untuk mengenal data apa saja yang harus Anda cadangkan di WordPress.

Hal ini mengingat jumlah data yang sangat banyak, sehingga Anda mungkin bingung harus memilih data yang mana.

Ada beberapa jenis data penting yang perlu Anda pertimbangkan untuk dicadangkan, yaitu:

1. Data Inti WordPress

Kehadiran data ini sangat penting karena berkaitan dengan komponen inti di WordPress. Anda akan membutuhkannya untuk area admin dan dashboard, mengelola website dan pengguna, hingga koneksi ke database.

Jadi, jangan lupa untuk mencadangkan file-file inti, seperti wp-admin, wp-content, wp-includes.

2. Template, Tema, Media

Selanjutnya, pertimbangkan untuk mencadangkan template, tema, dan media website secara rutin. Hal ini untuk mencegah tampilan website berubah ketika ada data yang lama hilang, rusak atau mengalami masalah lainnya.

Jadi, saat melakukan restore, website akan terlihat sama seperti sebelumnya.

3. Plugin

Seperti apa yang disinggung di atas, eksistensi plugin itu sangat esensial bagi website. Pasalnya, Anda bisa mengakses fitur yang sebelumnya tidak ada.

Jadi, agar Anda tidak perlu mengunduh dan mengaktifkan ulang plugin, Anda bisa mencadangkan file yang berkaitan dengannya.

4. File-File yang Terkait dengan Konten

Terakhir, jangan lupa untuk mencadangkan semua file yang terkait dengan konten. Hal ini mengingat fakta bahwa konten adalah “nyawa” dari website.

Jika Anda kehilangannya, maka akan terjadi masalah besar. Terutama bila website tersebut terkait dengan bisnis atau investasi.

Selain melindungi file-file konten lama, jangan lupa untuk selalu membuat konten-konten baru di website. Jika perlu, Anda bahkan bisa menggunakan jasa SEO profesional seperti jokowa.id. Tim kami bisa membantu optimasi konten dan optimasi website di saat bersamaan dengan harga terjangkau.

Jadi, setelah tahu bagaimana cara backup WordPress, kini saatnya untuk membuat konten baru yang lebih berkualitas. Ayo hubungi tim jokowa.id sekarang juga dan pilih paket SEO yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda!

Baca Juga : 17 Plugin WordPress Terbaik yang Wajib Anda Install

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang blogger yang mendalami dunia SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2012 hingga saat ini dan terus belajar memahami perkembangan logaritma yang terus di update oleh Google.

Tinggalkan komentar