Menemukan kata kunci utama memang penting saat menulis dengan teknik SEO. Namun, bukan itu saja yang harus Anda perhatikan. Anda juga perlu tahu cara mencari long tail keyword (LTK) agar hasilnya lebih optimal.
Jika sudah optimal, maka akan ada lebih banyak traffic organik ke website.
Lalu sebenarnya, apa yang dimaksud dengan long tail keyword dan kenapa perannya sangat penting?
Supaya Anda lebih paham, Anda bisa mempelajari panduan lengkapnya di sini, mulai dari definisi, fungsi, hingga langkah yang perlu dilakukan untuk menemukan kata kunci ini!
Mengenal & Memahami Lebih Dekat Definisi LTK
Singkatnya, long tail keyword adalah kata kunci tambahan. Biasanya berupa frasa yang lebih spesifik dari kata kunci utama.
Seperti namanya, jumlah frasa kuncinya lebih panjang daripada yang utama dan lebih detail. Fungsinya untuk menargetkan user yang mencari informasi lebih khusus dan terperinci.
Selain LTK, sebenarnya ada kata kunci tambahan lain yang bernama short tail keyword.
Secara garis besar, fungsi keduanya tidak jauh berbeda. Namun ada perbedaan antara long tail dan short tail keyword yang cukup signifikan, yaitu jumlah katanya.
Contoh mudahnya dari kunci utama “resep nasi goreng”. Jika Anda hanya menggunakan kata kunci “nasi goreng”, maka dinamakan short tail. Namun, jika Anda menggunakan kata kunci “resep nasi goreng spesial”, maka bisa dinamakan long tail.
Fungsi LTK dan Kenapa Perannya Penting di Dalam Konten
Seperti apa yang sudah disinggung di atas, fungsi long tail keyword adalah untuk menargetkan kata kunci lain di dalam pencarian. Khususnya untuk topik yang lebih detail. Jadi, konten tidak hanya akan keluar saat user mencari kata kunci utama saja, namun juga saat mereka mencari LTK.
Biasanya, LTK memang punya volume pencarian yang lebih sedikit daripada kata kunci umum. Namun, kadang-kadang persentase jumlah kliknya lebih banyak dari keyword tersebut. Pasalnya, user yang mencari informasi lebih detail pasti akan mengklik konten Anda jika LTK-nya ada.
Salah satu contoh long tail keyword adalah “resep nasi goreng kampung”, yang merupakan LTK dari “resep nasi goreng”. Anda bisa melihat volume pencarian keyword “resep nasi goreng” adalah 40.500 dengan jumlah klik 24.695.
Jadi, kira-kira diklik oleh sekitar 60,97% user yang mencarinya.
Data dari Ubersuggest yang diakses pada 25 Juli 2025
Sedangkan untuk “resep nasi goreng kampung”, volume pencariannya adalah 4.400 dengan jumlah klik 3.200. Jadi, kira-kira diklik oleh sekitar 72,72% user yang mencarinya. Anda bisa melihat kalau jumlah persentase klik LTK lebih besar dari keyword umum di sini.
Data dari Ubersuggest yang diakses pada 25 Juli 2025
Bagaimana Cara Menemukan LTK?
Bila sudah tahu definisi dan peran long tail keyword dalam artikel SEO, kini saatnya untuk mempelajari bagaimana cara menemukannya.
Sebenarnya, ada banyak cara yang bisa Anda coba, yaitu:
1. Melihat Langsung saat Mengetik Keyword di Google
Tidak bisa dipungkiri jika Google adalah mesin pencarian yang paling banyak digunakan di dunia.
Hal ini bisa terlihat dari fakta bahwa Google menguasai 89,54% search engine market share di dunia pada bulan Juni 2025.
Sedangkan di area Indonesia, jumlahnya 93,45%.
Karena itu, Anda bisa langsung melihat LTK di Google, baik untuk pasar Indonesia maupun untuk pasar global.
Begini cara mencari long tail keyword di Google yang bisa Anda lakukan:
- Buka aplikasi Google
- Tulis keyword yang ingin Anda cari, misalnya “resep nasi goreng”
- Langsung temukan LTK di kolom autofill
2. Melihat “Orang Lain Juga Menelusuri” di Google
Selain melihat langsung saat mengetik keyword, Anda juga bisa melihat LTK setelah melakukan pencarian.
Caranya adalah dengan melihat kolom “Orang lain juga menelusuri”. Anda akan menemukan saran ini setelah mencari kata kunci utamanya di Google.
Ini adalah cara mencari long tail keyword gratis yang paling mudah dan cepat. Hanya saja, Anda tidak bisa menganalisis LTK dengan lebih mendalam.
Pasalnya, kolom “Orang lain juga menelusuri” tidak menyajikan data lengkap soal volume pencarian dan informasi penting lainnya.
3. Melihat “Orang Lain Juga Bertanya” di Google
Penting untuk Anda catat bahwa LTK juga bisa berupa pertanyaan. Pasalnya, kadang-kadang user juga melakukan pencarian dengan kata tanya.
Anda bisa menemukannya di bagian “Orang lain juga bertanya” saat mencari kata kunci utama di Google.
Mengingat tidak ada batasan berapa panjang kata kunci long tail, Anda bisa memasukkan semua kata-kata di sana. Biasanya, Google juga akan merekomendasikan konten Anda jika ada user yang mengklik pertanyaan itu.
Jadi, Anda juga akan butuh LTK semacam ini.
Jika menggunakan cara ini, Anda bisa menemukan LTK untuk keyword sebanyak mungkin tanpa harus bayar sama sekali. Namun, kelemahannya, Anda tidak bisa melihat informasi detail tentang kata kunci tersebut, termasuk volume pencariannya.
4. Menggunakan Ubersuggest
Tidak hanya langsung menggunakan Google, Anda juga bisa memakai platform lain untuk melihat data yang lebih detail. Misalnya seperti di Ubersuggest, salah satu tools SEO yang populer.
Di platform ini, Anda bisa melihat LTK sekaligus data soal berapa volume pencarian setiap kata kuncinya.
Menariknya, cara mencari long tail keyword di Ubersuggest juga cukup mudah, yaitu:
- Kunjungi website Ubersuggest.
- Klik “Sign In” jika sudah punya akun atau “Create Free Account” jika belum.
- Silakan buat akun atau login dengan akun Anda dengan memasukkan email atau masuk dengan akun Google.
- Klik “Keyword Overview” untuk menganalisis kata kunci.
- Pilih negara dan bahasa, jika target audience Anda berasal dari Indonesia, maka ganti dengan “Indonesia”.
- Masukkan kata kunci utama yang akan Anda gunakan dalam konten.
- Semua hal yang berkaitan dengan kata kunci utama akan muncul, termasuk saran LTK. Anda bisa melihatnya di bagian “Keyword Ideas”.
- Klik “View All” jika Anda ingin melihat lebih banyak LTK.
Penting untuk Anda catat bahwa Anda hanya bisa mencari 1 kata per hari jika belum login. Jika sudah membuat akun dan login, maka Anda bisa mencari 3 kata gratis setiap hari.
Apabila ingin melihat lebih dari 3 kata, Anda harus subscribe terlebih dahulu dengan harga mulai dari USD 12 per bulan.
5. Menggunakan Semrush
Selain Ubersuggest, ada platform tools SEO lain yang bisa Anda manfaatkan untuk mencari LTK. Salah satunya adalah Semrush, yang secara garis besar, fungsi dan cara menggunakannya mirip dengan Ubersuggest.
Berikut adalah cara mencari long tail keyword di Semrush!
- Kunjungi website Semrush.
- Login atau buat akun Anda dengan mengklik pojok kanan atas.
- Buat akun dengan email atau langsung masuk dengan menggunakan akun Google untuk bisa mengakses Semrush, terutama untuk menganalisis kata kunci.
- Ketik kata kunci utama yang akan Anda gunakan dalam konten pada kolom “Enter your task, website, or keyword”.
- Semua hal yang berkaitan dengan keyword tersebut akan muncul, termasuk saran LTK. Anda bisa melihatnya di bagian “Keyword Ideas”. Ada yang dalam bentuk kalimat biasa hingga pertanyaan.
- Klik “View all xxx keywords” jika Anda ingin melihat lebih banyak LTK.
Jika Anda ingin menggunakan tools ini secara gratis, maka Anda hanya bisa mencari 10 keyword per hari dengan login.
Anda tidak bisa menggunakan tool ini untuk mencari keyword jika tidak login. Apabila ingin lebih dari 10, maka Anda harus subscribe. Harganya mulai dari USD 139.95 per bulan.
6. Menggunakan Ahrefs
Pilihan tools lain yang bisa Anda coba selain Ubersuggest dan Semrush adalah Ahrefs. Secara garis besar, tujuannya sama, yaitu untuk menemukan LTK dengan informasi yang lebih lengkap dan mendalam.
Cara mencari long tail keyword di Ahrefs tidak akan jauh berbeda, yaitu:
- Kunjungi website Ahrefs.
- Cek pojok kanan atas lalu pilih “Sign In” atau “Sign Up” untuk membuat akun, mengingat Anda tidak bisa menganalisis kata kunci di Ahrefs tanpa log in.
- Anda bisa melanjutkan ke website dengan menggunakan email atau langsung login dengan akun Google.
- Klik “Keyword Explorer” untuk menganalisis kata kunci dan melihat long tail keyword-nya.
- Subscribe paket yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Ketik kata kunci utama yang akan Anda gunakan dalam konten.
- Semua hal yang berkaitan dengan keyword tersebut akan muncul, termasuk saran LTK.
Berbeda dengan Semrush dan Ubersuggest yang bisa Anda gunakan secara gratis, Anda harus langsung subscribe layanan Ahrefs untuk menemukan LTK. Jika hanya ingin menganalisis keyword, harganya sekitar USD 29 per bulan.
Long Tail Keyword Seperti Apa yang Harus Anda Pilih?
Setelah tahu bagaimana cara menemukan long tail keyword dengan memakai Google suggest dan SEO tools, kini saatnya untuk belajar menganalisis LTK seperti apa yang harus dipilih.
Mengingat jumlahnya yang terkadang sangat banyak, Anda mungkin merasa bingung saat harus memilih mana opsi yang terbaik.
Karena itu, berikut adalah skala prioritas yang harus Anda terapkan saat memilih LTK!
1. Pilih yang Topiknya Ada di Konten
Meskipun kehadiran LTK penting, namun Anda tidak bisa memakainya secara sembarangan. Jadi, pastikan topiknya ada di dalam konten, jangan sampai Anda menyesatkan user saat mengklik.
Misalnya pada kata kunci utama “resep nasi goreng”, sebaiknya hindari untuk memasukkan LTK “resep nasi goreng seafood” jika di dalamnya tidak ada resep tersebut.
Anda bisa memilih resep nasi goreng lain yang benar-benar dibahas di dalam konten, misalnya “resep nasi goreng spesial”.
2. Pilih yang Punya Search Volume Tinggi
Jika ada beberapa pilihan lain, Anda bisa memilihnya berdasarkan search volume yang lebih tinggi. Coba cek kembali hasil analisis keyword di SEO tools Anda, entah itu Ubersuggest, Semrush, atau Ahrefs.
Dari sana, Anda bisa melihat kata kunci long tail mana yang harus diprioritaskan saat membuat konten.
3. Pilih yang Persaingannya Lebih Rendah
Apabila masih terasa kurang, Anda bisa mencari kata kunci long tail mana yang tingkat persaingannya rendah.
Semakin rendah tingkat persaingan, kemungkinan konten naik ke SERP halaman pertama pasti lebih besar. Jadi, hal ini juga layak untuk Anda pertimbangkan.
Itulah definisi, fungsi, dan cara mencari long tail keyword. Jika ingin membuat konten SEO yang lebih optimal, Anda dapat menghubungi penyedia jasa SEO profesional.
Percayakan kebutuhan riset kata kunci Anda pada jokowa.id, termasuk untuk menganalisis trafik, backlink, konten, dan hal-hal teknis lainnya. Jadi, ayo coba layanannya sekarang juga!
Baca Juga : 10 Tools Riset Keyword Terbaik Untuk Mencari Kata Kunci Potensial