Manajemen website memang penting sekali dilakukan.
Sebab, tanpa manajemen yang baik maka halaman website tidak dapat dikelola secara optimal.
Terutama bagi pihak yang menggunakan website untuk keperluan bisnis.
Diibaratkan seperti sebuah gedung, halaman website tentu perlu dikelola dan dipelihara dengan baik.
Jika dilakukan, tentu hal ini bisa menimbulkan efek yang baik pula bagi suatu bisnis yang dijalankan menggunakan website tersebut.
Ada begitu banyak elemen yang terlibat dalam manajemen suatu website. Serangkaian elemen tersebut diantaranya online, konten, pencarian, SEO, layout, CMS, CSS, PHP, HTML, homepage, web design dan sebagainya.
Apa Itu Manajemen Website?
Saat membicarakan halaman website, tentu ada begitu banyak hal yang berkaitan dengannya.
Website perlu dikelola dengan baik agar bisa bekerja secara optimal.
Karena itulah dibutuhkan sistem manajemen tertentu.
Manajemen website adalah suatu proses pengelolaan maupun pengurusan situs website.
Di samping itu, manajemen web juga dapat diartikan sebagai suatu usaha pemeliharaan terhadap halaman website agar terhindar dari berbagai macam risiko kerusakan yang mungkin saja bisa terjadi.
Maintenance terhadap halaman website juga perlu rutin dilakukan.
Hal ini agar fungsi atau kinerja website bisa berjalan dengan baik. Pada dasarnya manajemen web bisa dilakukan dengan beberapa tahapan.
Mulai dari perencanaan, pengorganisasian web hingga pengendalian.
Adapun tiap-tiap tahapan manajemen web perlu diperhatikan dengan seksama sehingga nantinya akan mengurangi risiko kesalahan proses manajemen tersebut.
Sebaiknya pula perencanaan, pengorganisasian web hingga urusan pengendalian website dilakukan oleh orang-orang yang memang terampil atau ahli di bidangnya.
Hal ini agar semua sistem berjalan secara sistematis, bagus dan efisien.
Tahapan Melakukan Manajemen Website
Manajemen web memang perlu dilakukan oleh mereka yang ahli di bidangnya.
Hal ini agar segala prosesnya bisa dilakukan dengan baik. Selain itu, memang benar jika manajemen web memiliki serangkaian tahapan yang cukup rumit.
Mulai dari urusan perencanaan, pengorganisasian hingga pengendalian website.
Agar Anda bisa mengetahui sekilas informasi mengenai tahapan manajemen web, maka ada baiknya untuk mencermati informasi berikut.
1. Tahapan Perencanaan
Ini merupakan tahapan paling awal dari manajemen web.
Tujuan tahapan perencanaan sendiri adalah untuk menentukan apa sebenarnya tujuan dari pembuatan website tersebut.
Misalnya, untuk keperluan bisnis, portofolio, edukasi dan sebagainya.
Jadi, agar pembuatan halaman website bisa berjalan dengan baik, maka ada baiknya jika Anda menentukan terlebih dahulu seperti apa sebenarnya tujuan pembuatan halaman website tersebut dilakukan.
Dengan demikian, proses berikutnya akan jauh lebih terarah dengan baik.
2. Tahapan Pengorganisasian
Tapahan manajemen website berikutnya adalah pengorganisasian.
Tahapan ini bertujuan untuk menentukan siapa admin yang bertanggung jawab dalam melakukan pengaturan maupun melakukan pengisian konten website tersebut.
Bagi sebagian besar halaman website, konten blog sangat penting.
Sebab, konten blog nantinya dapat menarik perhatian audiens untuk mengunjungi dan membaca konten-konten lainnya dalam halaman website Anda.
3. Tahapan Pengendalian
Pada tahapan pengendalian juga tidak kalah pentingnya dalam manajemen web.
Sebab, pada tahapan ini berfokus kepada pemilihan teknisi maupun siapa yang akan bertanggung jawab guna memastikan website dapat berjalan dengan baik atau tidak.
Tahapan ini juga penting untuk meminimalisir risiko permasalahan kritis tertentu pada halaman website.
Karena itulah, Anda perlu mencermati dengan baik pada bagian pengendalian ini. Jangan sampai keliru dalam memilih teknisi halaman web.
Jenis-Jenis Proses Manajemen Website
Bukan hanya tahapan manajemen web saja yang beragam.
Akan tetapi, jenis-jenis juga tidak kalah beragamnya. Setidaknya secara garis besar ada dua jenis manajemen web yang perlu Anda ketahui.
Jenis tersebut diantaranya tampilan atau desain website dan konten atau isi website.
Keduanya harus berkombinasi dengan baik dan saling berkesinambungan sehingga bisa mewujudkan halaman website profesional.
1. Tampilan (Desain Website)
Jenis tampilan (desain website) merujuk kepada semua hal yang paling mendasar dalam pembuatan website.
Hal-hal mendasar tersebut diantaranya kerangka pembuatan website, hosting, tombol dan panel website maupun lainnya.
Seluruh elemen tersebut nantinya akan berimbas langsung pada perubahan desain maupun tampilan luar dari suatu website.
Proses pengaturan seperti ini biasanya ada pada pengaturan control pannel. Tentu Anda sendiri sudah sangat familiar.
Jadi, apabila Anda ingin mengubah tampilan website, maka sebaiknya masuk ke tampilan control pannel.
Kemudian, silakan login menggunakan alamat akun dan password yang dimiliki. Barulah setelah itu Anda membutuhkan peran dari main administratror.
Main administrator merupakan seseorang yang bertugas secara wajib untuk melakukan monitor maupun manajemen website.
Namun, jika Anda tidak ingin mengandalkan main administrator, maka ada baiknya menggunakan template yang tersedia di WordPress, Blogger dan sebagainya.
Perlu Anda ketahui jangan sampai salah Desain karena sangat berpengaruh terhadap performa website.
Baca Juga : 10+ Kesalahan Desain Website yang Sering Terjadi
2. Konten (Isi Website)
Berikutnya, konten atau isi website. Ini merupakan pengaturan halaman website terhadap konten atau yang kerap disebut sebagai muatan website.
Tentunya semua orang tahu bahwa konten website bisa berupa artikel yang memuat berbagai macam informasi.
Web manajemen konten lebih mengarah kepada unsur-unsur pemilihan kata, EYD maupun kalimat persuasif mana yang paling sesuai untuk website tersebut.
Pastinya juga kalimat yang tidak mengandung unsur sara maupun hal yang sekiranya menyinggung pembaca.
Dengan demikian, orang yang bertugas untuk memanajemen konten web tidak harus orang yang ahli dalam bidang IT.
Justru sebaliknya, orang yang bertugas untuk memanajemen konten web harus orang yang memiliki daya kreativitas tinggi.
Selain itu, orang tersebut juga harus memiliki nilai seni tinggi sehingga bisa menyajikan konten yang senantiasa dinamis atau konten yang segar (update).
Nantinya pembaca pun tidak akan merasa jenuh dengan konten-konten Anda.
Baca Juga : 8+ Cara Menulis Konten Berkualitas Untuk Website
Berbagai Macam Komponen Penting dalam Manajemen Website
Website merupakan unsur kompleks yang memiliki sejumlah pengaturan di dalamnya.
Karena itulah sangat penting untuk melakukan manajemen web sehingga dapat terus running secara optimal.
Terutama bagi para pebisnis, penting sekali untuk melakukan manajemen web.
Jangan lupa untuk selalu memfilter orang-orang yang berperan untuk manajemen web.
Hal ini agar proses manajemen tersebut dapat berjalan dengan baik.
Di samping itu, Anda juga perlu memahami tentang apa saja komponen penting dalam manejemen web seperti berikut.
1. Web Hosting
Salah satu komponen penting dalam manajemen web adalah web hosting.
Bagi pekerja IT tentu sangat familiar dengan web hosting.
Hosting adalah program maupun sistem yang dapat digunakan untuk menyimpan serta menyalurkan data yang ada pada website ke server maupun sebaliknya.
Hal ini nantinya akan berimbas baik pada website karena data yang ada dalam website dapat diakses dengan mudah. Sebagai saran, ada baiknya untuk menyederhanakan desain website.
Desain web perlu dibuat sederhana, bersih dan tidak banyak tertutup oleh iklan.
Jika ada banyak iklan yang ada dalam halaman website Anda tentu hanya akan mengganggu saja, bukan? Hal ini bisa mengurangi nilai respon website bahkan dapat membuat waktu loading website berjalan lamban.
Kemudian, untuk bagian konten website perlu dibuat secara unik, menarik, orisinil, lengkap dan pastinya SEO friendly.
Jangan lupa untuk memperhatikan juga tampilan website pada perangkat mobile. Sehingga pemilik device tersebut bisa tetap mengakses website dengan lancar.
2. Web Desain
Manajemen web desain bisa melahirkan dua opsi yaitu dengan pengaturan sendiri atau self management dan provider atau menggunakan jasa lainnya.
Apabila perusahaan Anda memiliki teknisi sendiri yang handal, mungkin memilih opsi self management dapat menjadi yang terbaik.
Namun, apabila perusahaan Anda tidak memiliki IT yang handal, maka dianjurkan untuk memilih opsi menggunakan provider.
Dengan demikian, Anda sendiri pun tidak akan merasa kerepotan untuk melakukan manajemen website.
Biasanya pihak provider seperti ini sudah memiliki SDM yang memang ahli di bidangnya.
Mereka pun akan terbiasa dengan banyaknya request dari pihak klien. Pastikan saat Anda memilih provider web desain secara tepat.
Pilih yang memang sudah berpengalaman dalam menangani berbagai macam klien di luar sana.
Cek juga portofolionya untuk melihat lebih detail seberapa bagus provider tersebut saat memperlakukan para kliennya.
Baca Juga : 9+ Kriteria Desain Website SEO Friendly untuk Anda Manfaatkan
3. Web Developer
Komponen penting lainnya adalah web developer.
Web developer adalah programmer website yang khusus menangani internal halaman website.
Web developer bertugas untuk membuat serta mengembangkan halaman website secara optimal.
Bagian ini bertanggung jawab untuk menghasilkan sebuah halaman website yang bagus serta seluruh inti di dalamnya.
Mulai dari tombol pages, kolom pencarian, blog dan elemen website lainnya. Tanpa terkecuali berbagai macam plugin yang diminta oleh klien.
Seorang web developer yang bertugas untuk melakukan manajemen website perlu senantiasa memiliki beberapa skill penting.
Salah satunya adalah skill back-end developer. Skill ini diperlukan agar web developer bisa memastikan agar website mampu berjalan dengan cepat, aman dan maksimal.
Selain itu, skill lain yang harus dimiliki web developer adalah front-end developer.
Skill ini dibutuhkan agar web developer dapat membuat halaman website memiliki tampilan yang cantik serta fitur-fitur yang mudah digunakan oleh audiens.
Kemudian, skill full-stack developer juga penting dimiliiki web developer. Skill ini berguna untuk membuat tampilan maupun fitur halaman website kian menarik.
Di samping itu, skill ini juga dapat memastikan bahwa halaman website dapat mengoptimalkan kecepatan dan keamanan website.
4. Web Master
Komponen penting terakhir adalah web master. Web master bertanggung jawab dalam hal melakukan pengaturan isi maupun konten yang terdapat dalam suatu halaman website.
Mulai dari update konten, SEO friendly serta menemukan strategi marketingnya.
Jadi, seorang web master perlu memiliki kemampuan analisis dan kreativitas yang tinggi.
Hal ini tentunya agar halaman website tersebut bisa memberikan hasil optimal, terutama jika website tersebut digunakan untuk kepentingan bisnis.
Di samping itu, web master juga memiliki tugas lainnya yaitu untuk menghandle web manajemen.
Ini penting agar nantinya tidak ada aplikasi website yang tiba-tiba eror mendadak dan bahkan tidak diketahui oleh web developer. Justru yang tahu adalah pengunjung website. Ini tentu akan berbahaya.
Karena itulah posisi web master sangat penting dipegang oleh mereka yang memang ahli dalam bidang tersebut.
Jadi, tiap-tiap aplikasi maupun fitur-fitur website perlu dimonitor dan dijaga dengan baik oleh web master agar bisa senantiasa aman.
Komponen Pendukung Lainnya dari Manajemen Website
Bukan hanya web developer, web desain, web hosting maupun web master saja yang penting diperhatikan.
Akan tetapi, masih ada beberapa komponen pendukung lainnya yang penting diperhatikan pada manajemen web.
Lewat beberapa komponen pendukung ini, maka proses manajemen web bisa berjalan dengan baik.
Beberapa komponen pendukung penting lainnya dari manajemen web diantaranya technical support, customer service serta marketing.
1. Technical Support
Salah satu komponen pendukung penting lainnya dari manajemen web adalah technical support.
Bagian ini bertugas untuk mengatur maupun memastikan agar halaman website dapat diakses meskipun kunjungan atau trafficnya sedang tinggi.
Technical support juga bertanggung jawab untuk memastikan agar server tidak down serta melakukan pemeriksaan koneksi server dan keamanan website.
Intinya technical support harus memastikan bahwa pengunjung bisa mengakses halaman website dengan aman dan nyaman.
2. Customer Service
Komponen pendukung penting lainnya adalah customer service.
Persis seperti halnya customer service yang bertugas di suatu perusahaan, customer service disini juga bertugas untuk menanggapi maupun menjawab berbagai macam pertanyaan yang dilontarkan oleh pengunjung website.
Bentuk layanan customer service untuk manajemen web sebetulnya sangat beragam.
Misalnya, melalui alamat email, live chat, WhatsApp chat dan lain sebagainya.
Agar audiens tidak menunggu lama, maka sebaiknya perlu mengoptimalkan respon customer service.
3. Marketing
Terakhir, marketing. Marketing pada manajemen web berguna untuk melakukan promosi agar halaman website tersebut dapat dikenal oleh masyarakat luas.
Dengan banyaknya masyarakat yang mengenal website tersebut, maka bisa dipastikan akan menghadirkan begitu banyak traffic.
Marketing juga penting untuk menghubungkan halaman website ke Google Adwords maupun melakukan pengiklanan lainnya lewat berbagai macam platform sosial media.
Misalnya, Facebook, Twitter, Instagram, TikTok dan sebagainya.
Cara Melakukan Manajemen Website yang Tepat
Dalam melakukan manajemen web tentu tidak boleh sembarangan.
Setidaknya manajemen web perlu dilakukan sedemikian rupa sesuai dengan urutan tata cara yang baik dan benar.
Dengan demikian, maka tidak akan ada kekeliruan atau hasil yang kurang maksimal.
Berikut merupakan serangkaian cara untuk melakukan manajemen web agar nantinya halaman website bisa terus diakses dengan baik dan mudah oleh pengunjung.
Kiranya Anda perlu mencermatinya dengan benar.
1. Usahakan Halaman Website Memiliki Tampilan User Friendly
Hal yang pertama kali mesti difokuskan dalam manajemen web adalah tampilan. Pastikan saat Anda ingin membangun website untuk memiliki tampilan yang user friendly.
Bayangkan saja ketika Anda membangun sebuah rumah makan.
Tentu penting sekali memperhatikan interior dan eksterior rumah makan tersebut.
Tampilan rumah makan yang bagus nantinya juga akan menarik perhatian pengunjung sehingga tidak akan merasa ragu untuk merekomendasikannya kepada rekan-rekan mereka.
Halaman website yang user friendly juga akan mampu menarik perhatian banyak pengunjung.
Pastikan bukan hanya optimal dari segi desktop saja melainkan juga dapat optimal jika dilihat dari sisi mobile.
Dengan demikian, maka akan ada banyak pengunjung yang singgah dan membaca konten Anda.
2. Tentukan Font Paling Sesuai
Selain memperhatikan tampilan halaman website, Anda juga perlu menaruh perhatian pada bagian font.
Sebetulnya font menjadi salah satu hal yang paling tidak diperhatikan oleh orang-orang.
Namun, pada faktanya hal ini bisa mempengaruhi pengunjung yang singgah ke halaman website Anda.
Banyak pengunjung yang mengeluh kurang nyaman setelah membaca konten website dengan font yang tidak sesuai.
Dengan demikian, sebaiknya Anda juga perlu melakukan riset terkait font seperti apa yang paling cocok digunakan untuk halaman website Anda nantinya.
Pastikan halaman website Anda sudah memiliki font yang bagus dan pastinya tidak akan membuat pengunjung merasa kurang nyaman.
Cek font mana yang sesuai untuk halaman homepage, kontan, blog dan sebagainya.
3. Lakukan Pembaharuan Konten Secara Rutin
Langkah selanjutnya untuk manajemen website adalah dengan melakukan pembaharuan konten secara rutin.
Konten tersebut bisa berupa artikel, video, podcast dan sebagainya. Pastinya konten-konten tersebut harus relevan dengan muatan website.
Misal, ketika website tersebut digunakan untuk kegiatan digital marketing.
Maka sebaiknya buatlah konten yang berkaitan dengan digital marketing.
Konten tersebut bisa berupa podcast tentang digital marketing, artikel yang membahas seluk beluk digital marrketing dan lainnya.
Usahakan untuk tetap senantiasa memperbarui konten secara berkala. Hal ini agar pengunjung bisa terus senantiasa membaca konten-konten Anda secara up to date.
Mereka pun akan senang dan betah berlama-lama dalam website Anda.
4. Cek Kualitas Konten
Pastikan Anda juga senantiasa rutin melakukan pengecekan terkait kualitas konten.
Anda harus mempertahankan konten-konten berkualitas agar nantinya pengunjung tetap betah dan suka mengunjungi halaman website Anda.
Perlu diingat bahwa kuantitas memang penting, akan tetapi jauh lebih penting lagi terkait kualitas konten. Misal, terdapat kesalahan pada bagian EYD.
Hal seperti ini tentu akan mempengaruhi kenyaman audiens saat membaca konten Anda.
Maka dari itu, cek secara rutin tentang kualitas konten.
Apakah EYD sudah benar, apakah konten sudah relevan dengan tema website atau apakah konten menyebutkan kompetitor atau tidak.
Lakukan dengan cermat sehingga nantinya berbagai kesalahan akan terminimalisir.
5. Cek Ejaan dan Gaya Bahasa
Pengembangan dari pengecekan kualitas konten adalah dengan melakukan cek ejaan maupun gaya bahasa.
Namun hal ini bukan terbatas pada muatan konten saja. Akan tetapi, juga secara meluas sampai ke berbagai macam elemen lainnya.
Jika terdapat kesalahan terkait penggunaan ejaan atau EYD, maka hal ini bisa membuat pengunjung merasa terganggu atau kurang nyaman saat mengakses halaman website Anda.
Maka dari itu, Anda perlu benar-benar cermat.
Cek juga gaya bahasa konten maupun caption lainnya dalam website dengan baik.
Dengan demikian, maka akan membuat pengunjung merasa nyaman dan betah saat membaca konten website Anda.
Bila perlu Anda bisa merekrut orang-orang yang ahli di bidangnya.
6. Berikan Kolom Feedback
Dalam manajemen website sangat penting untuk memberikan kolom feedback.
Kolom ini penting diberikan agar pengunjung website bisa menyampaikan pendapat, saran, opini, masukan dan hal lain yang berkaitan dengan halaman website Anda.
Kolom feedback juga penting menunjukkan sisi kepedulian pemilik website pada pengunjung.
Di smaping itu, kolom feedback dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan produk secara langsung apabila ada yang memberikan feedback positif pada kolom tersebut.
Anda dapat menunjukkan feedback positif tersebut pada halaman website dengan mudah.
Hal ini nantinya dapat menstimulus pengunjung dalam memahami dan mengenali dengan baik produk yang dipasarkan pada website tersebut.
7. Mengatur Iklan
Kemudian, langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah mulai melakukan pengaturan iklan.
Memasukkan iklan di halaman website tentu akan sangat menguntungkan bagi Anda. Apalagi jika Anda memang berniat mengenalkan bisnis Anda ke target secara lebih optimal.
Namun, jangan lupa untuk senantiasa memperhatikan pemilihan kata kunci agar iklan dapat berjalan secara optimal.
Lakukan segmentasi iklan sesuai dengan target pasar Anda.
Misalnya, dari segi usia, wilayah dan sebagainya.
Pengaturan iklan seperti ini dapat dilakukan dengan menggunakan layanan Google Adsense.
Anda bisa menentukan kata kunci dan segmentasi pasar terlebih dahulu, barulah kemudian mulai melakukan injeksi atau penambahan dana.
8. Manfaatkan Search Console dan Google Analytics
Tidak lupa pula untuk senantiasa menggunakan layanan Google Search Console dan Google Analytics.
Kedua layanan ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja halaman website Anda secara mudah dan praktis.
Saat berhasil menarik perhatian minat pengunjung untuk terus membaca konten di halaman website Anda, maka berikutnya tidak diragukan bahwa hal ini bisa membuat mereka tertarik juga untuk mengonsumsi produk Anda.
Cara pemasaran ini sangat mudah, bukan?
Nah, agar Anda dapat melakukannya secara konsisten, maka sebaiknya lakukan evaluasi rutin terlebih dahulu pada halaman website Anda.
Gunakan Google Search Console dan Google Analytics dengan baik agar kinerja website kian optimal.
9. Upgrade Website
Langkah berikutnya adalah melakukan upgarde website.
Proses manajemen website ini tentu harus Anda lakukan dengan baik.
Upgrade website perlu dilakukan agar kinerja halaman website senantiasa tetap stabil sehingga dapat memberikan pengalaman yang memuaskan bagi pengunjung.
Namun, jangan lupa perhatikan waktu terbaik saat Anda ingin melakukan upgrade website.
Misal, ketika Anda melakukan upgrade website pada saat traffic kunjungan website tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kinerja website down atau mengalami penurunan.
Tentunya ini akan mempengaruhi kinerja dan kualitas halaman website Anda.
Untuk mengantisipasi hal ini, maka ada baiknya bagi Anda untuk memilih server website yang tepat. Jangan sampai keliru atau salah dalam memilih server website.
Tips Melakukan Manajemen Website
Ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan saat melakukan manajemen web. Hal ini agar proses manajemen web dapat berlangsung dengan baik dan optimal.
Saat website mampu berjalan dengan baik, maka hal ini akan merealisasikan tujuan pembuatan website secara maksimal.
1. Pertimbangkan Support
Saat melakukan manajemen web jangan lupa untuk senantiasa mempertimbangkan support apa saja yang hendak diberikan.
Apabila support yang diberikan bisa 24/7 atau sangat responsif, maka hal ini tentu akan berimbas baik pada kualitas web Anda.
Sebab, profesional website sangat penting diperhatikan.
Apabila website tidak responsif, maka pengunjung pun akan merasa kurang nyaman.
Ini bisa menjadi bencana dan membuat traffic website Anda berkurang drastis.
2. Pemilihan Provider
Pilihlah provider yang terpercaya. Hal ini perlu Anda lakukan apabila ingin menggunakan jasa pihak ketiga untuk manajemen web Anda.
Pilih provider yang terpercaya, profesional dan dapat diandalkan.
Bila perlu Anda bisa melihat testimoninya.
Pilih yang sekiranya memang berhasil mendapatkan review baik dari para konsumen sebelumnya.
Dengan demikian, Anda bisa melihat betapa bagusnya kinerja provider tersebut dalam menghandle berbagai macam request dari para klien.
3. Cek Kualitas Rutin
Pengecekan kualitas website perlu rutin dilakukan. Hal ini sangat penting agar kualitas suatu halaman website dapat terjaga secara optimal.
Tentunya sebagai pemilik website, Anda tidak ingin audiens beralih ke website kompetitor, bukan?
Jika memang ingin memanfaatkan layanan provider, pastikan jangan sampai keliru memilih provider.
Jangan tergiur dengan iming-iming harga layanan yang murah. Kualitas nomor satu untuk mempertahankan audiens.
Manajemen website sangat penting dilakukan agar halaman website tersebut bisa terus tampil di mesin pencarian Google dengan kata kunci terkait.
Anda bisa melakukan manajemen web menggunakan provider maupun dengan metode self management.