Apa itu Konten Plagiat? Begini Cara Menghindari Konten Plagiat

Joko Warino

Ada banyak faktor yang membuat konten SEO menjadi lebih berkualitas, salah satunya adalah orisinalitas konten yang kita buat. Konten yang orisinal akan berpengaruh pada brand awareness pengujung terhadap produk atau konten yang tersajikan. Hindarilah untuk membuat konten plagiat.

Mesin pencari akan mendeteksi konten yang sama pada situs web yang berbeda dan sulit untuk memverifikasi konten dari sumber mana yang asli.

Konten plagiat atau biasa juga orang sebut dengan istilah konten duplikat dapat merugikan penyedia konten orisinal.

Apa itu Konten Plagiat?

Konten plagiat atau duplikat adalah konten yang sama di internet akan tetapi muncul di beberapa situs web yang berbeda. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar konten tersebut merupakan hasil dari duplikat konten lainnya.

Secara teknis situs web yang menyediakan konten plagiat tidak akan mendapat hukuman. Akan tetapi konten tersebut dapat memengaruhi peringkat situs web Anda pada mesin pencarian karena banyak bagian yang mirip atau sangat mirip dengan situs web orang lain.

Mesin pencari Google akan kesulitan menentukan versi mana yang lebih relevan dengan kata kunci penelusuran yang kita gunakan.

Sehingga hal ini akan menimbulkan potensi kesalahan dalam menempatkan susunan peringkat dari hasil pencarian.

Misalkan Anda memiliki 3 halaman yang mempunyai konten duplikat atau konten yang sama.

Cara Menghindari Masalah Konten Plagiat

Google tidak tahu mana konten yang asli, sehingga ketiga halaman tersebut berebut dan berjuang untuk mendapatkan peringkat di mesin pencari Google.

Cara Menghindari Masalah Konten Plagiat

Penalti (Sangat Jarang kecuali ada pelaporan): Dalam rilisnya Google menyampaikan bahwa konten duplikat dapat menyebabkan penalti atau deindexing total dari sebuah website.

Masalah yang Timbul dalam Konten Plagiat

Sedikitnya ada dua aspek yang terdampak dari masalah ini yaitu dari aspek mesin pencarian dan aspek pemilik situs. Berikut ini adalah rincian masalah yang muncul karena adanya konten tersebut.

Masalah yang Timbul dalam Konten Plagiat

1. Mesin pencarian

Mesin pencari akan berpotensi menampilkan hasil penelusuran yang salah akibat kemiripan dalam konten duplikasi. Konten yang plagiat dapat menghadirkan tiga masalah utama untuk mesin pencarian.

  • Mesin pencarian tidak dapat mendeteksi versi mana yang berhak tampil atau terabaikan dari hasil pencariannya sehingga akan berpotensi merugikan konten sumber asli.
  • Mesin pencarian kesulitan untuk mendeteksi indikator SEO meski Anda telah melakukan teknik SEO secara maksimal.
  • Mesin pencarian tidak dapat bekerja secara maksimal untuk menampilkan peringkat dari hasil penelusuran dengan kata kunci yang telah kita gunakan.

Masalah pada mesin pencarian ini mengakibatkan sebuah konten tidak maksimal dalam visibilitas penelusurannya.

Kesalahan dalam menampilkan hasil peringkat sangat berpengaruh pada traffic kunjungan ke halaman situs web orisinal tersebut.

2. Pemilik situs web

Masalah selanjut adalah dari aspek pemilik situs. Pemilik sistus web dengan konten orisinal dapat mengalami penurunan peringkat dan traffic kunjungan yang muncul akibat dari faktor-faktor di bawah ini:

  • Google kesulitan untuk memberikan hasil penelusuran terbaik kepada pengguna. Mesin pencarian tidak akan menampilkan konten yang sama dalam satu hasil pencarian.
  • Mesin pencari akan mendeteksi versi orisinal dan menampilkannya. Pada situasi ini, rentan sekali terjadi kesalahan yang merugikan pemilik konten orisinal.
  • Ekuitas tautan adalah faktor peringkat dalam hasil pencarian, sementara dalam kasus banyaknya konten plagiat akan membuat kualitas tautan semakin menurun karena mesin pencarian membaca ada situs lain dengan konten serupa.
  • Meniru kreativitas pemilik situs secara utuh tanpa menampilkan sumber resminya adalah perbuatan yang tidak layak dan kurang beretika. Dalam digital marketing atau sektor apa pun, etika adalah cara utama dalam melihat kualitas diri seseorang.

Sama halnya dengan masalah pada mesin pencarian, kerugian pemilik situs berasal dari hasil pendeteksian mesin pencari yang menemukan konten serupa pada halaman yang berbeda, sehingga kesalahan dalam menampilkan hasil penelusuran rentan sekali terjadi.

Pengaruh Utama Konten Plagiat

Pengaruh utama yang muncul karena konten plagiat adalah pada kualitas tautan atau link juice. Konten yang kita buat dengan memplagiat konten lainnya akan merusak kualitas tautan sehingga berpengaruh pada visibilitas penelusuran.

Konten dari hasil plagiat juga akan mengacaukan algoritma karena mesin pencari tidak akan menampilkan banyak halaman dengan konten yang sama. Hal ini akan berpengaruh pada traffic ke situs Anda karna tautan web yang tidak tampil.

Hal tersebut semakin parah jika Google tidak pernah membaca konten pada situs web Anda sebagai konten yang relevan untuk tampil meskipun konten yang Anda buat adalah konten orisinal.

Rangking website Anda akan menurun dan peluang traffic pengunjung akan hilang.

Penyebab Konten Plagiat

Sebagian besar penyebab konten plagiat yang ada adalah bersifat teknis. Jarang ada orang yang memutuskan untuk meletakkan konten yang sama di dua tempat berbeda tanpa menjelaskan mana yang asli secara sengaja.

Cara Menghindari Masalah Konten Plagiat

Berikut ini penyebab konten plagiat atau duplikat:

1. Kesalahan teknis

Kesalahan teknis pada pengaturan web server menjadi pemicu utama adanya konten yang sama namun dapat Anda akses melalui URL-URL lainnya.

Misalkan jika menggunakan subdomain WWW dan HTTPS maka harusnya website tersebut hanya dapat terakses dengan alamat https://www.websiteanda.com.

Akan tetapi jika pengaturan pada website tidak kita lakukan dengan benar, maka halaman ini dapat terakses melalui URL lain seperti http://websiteanda.com, http://www.websiteanda.com, atau https://websiteanda.com.

Kesalahan teknis inilah yang mengakibatkan munculnya duplikat konten atau konten plagiat.

2. Kurang tepatnya penentuan URL

Sifat sensitif URL menjadi pemicu lanjutan munculnya duplikasi konten pada mesin pencarian khususnya Google.

Kesalahan pada kapitalisasi dan forward slash(/) atau tanda miring akan membawa Anda ke halaman yang berbeda.

Sebagai contoh https://www.websiteanda.com/url-A dan https://www.websiteanda.com/url-a a akan terbaca sebagai halaman situs web yang berbeda terutama saat menentukan hasil pencarian dalam proses indexing.

3. Print friendly

Penyebab selanjutnya adalah halaman web versi print friendly. Jika halaman web terpisah antara versi print friendy dan URL-nya, maka potensi terjadi konten plagiat akan lebih besar karena pada satu konten terdapat pada dua versi yang berbeda.

Saat situasi itu terjadi maka tampilan URL https://websiteanda.com/url-A dan https://websiteanda.com/print/url-A akan ada pada kedua halaman yang berbeda dan menyebabkan Google mendeteksi konten yang sama.

4. Secara sengaja

Faktor terakhir  adalah kesengajaan penyedia konten untuk mengcopy paste konten dari sumber lain ke halaman situs webnya.

Jika konten tersebut di-copy paste oleh website yang lebih tinggi authoritynya maka akan menjadi masalah bagi konten sumbernya.

Website dengan authority tinggi akan terdeteksi sebagai pemilik konten yang asli meskipun  pada faktanya tidak demikian.

Ketika telah terdeteksi siapa pemilik konten yang asli maka Google akan memberikan rangking pada situs web tersebut.

Jenis Konten Plagiat

Konten plagiat mengacu pada blok konten yang benar-benar atau sangat mirip. Sedangkan konten yang hampir duplikat mengacu pada dua konten dengan hanya sedikit perbedaan.

Berdasarkan analisa portent, Ada dua jenis yaitu :

  • Konten plagiat internal adalah ketika satu domain membuat konten duplikat melalui beberapa URL internal (di situs web yang sama).
  • Konten plagiat eksternal, juga kita kenal sebagai duplikat lintas-domain, terjadi ketika dua atau lebih domain berbeda memiliki salinan halaman yang sama terdeteksi saat proses indexing oleh mesin pencari.

Baik plagiat secara eksternal dan internal dapat terjadi sebagai duplikat yang persis sama seluruhnya atau hanya sebagian saja. Sekecil apa pun kesamaan dalam konten-konten tersebut akan tetap terdeteksi oleh Google.

Bagaimana Cara Menghindari Masalah Konten Plagiat

Sebagaimana yang telah kita jelaskan di atas bahwa konten plagiat dapat memperburuk peringkat SEO di hasil pencarian Google.

Maka Anda perlu mengetahui cara untuk terhindar dari konten yang berpotensi terdeteksi sebagai plagiat.

1. Fokus pada produksi konten yang unik

Untuk menghindari deteksi plagiat pada konten Anda adalah dengan selalu memproduksi konten yang unik. Menambahkan informasi dari situs web lain tetap boleh selama mencantumkan sumber aslinya.

2. Konsisten dengan tautan internal

Seperti yang telah kita uraikan sebelumnya bahwa sensitivitas struktur URL dapat menjadi penyebab adanya konten plagiat.

Maka dari itu untuk menghindari hal tersebut perhatikan dengan teliti URL pada setiap halaman dan konsisten pada setiap kali penayangan konten di situs web Anda.

3. Lakukan riset kata kunci

Sebelum menambahkan konten atau halaman baru ke situs web, terlebih dahulu baiknya untuk memeriksa apakah halaman dengan konten yang ingin Anda tambahkan sudah pernah ada dalam konten yang lain baik secara keseluruhan atau sebagian.

Melakukan riset kata kunci akan membuat Anda memproduksi konten yang fresh dan terbaru.

4. Pastikan robots.txt memblokir konten yang sama

Robots.txt memiliki 4 fungsi, di antaranya adalah mencegah crawling di konten plagiat, dan mencegah munculnya gambar dan data lainnya di hasil pencarian Google.

Dari fungsi tersebut Anda dapat memanfaatkan robots.txt untuk memblokir situs konten plagiat.

Bagaimana Menemukan Konten Plagiat di Situs Web?

Ada beberapa alat yang akan memudahkan untuk membantu melakukan pengecekan konten plagiat.

Alat ini akan menunjukkan seberapa besar dan kecilnya kemiripan antara satu konten dengan konten lainnya. Berikut adalah beberapa alat yang kami rekomendasikan:

  • Siteliner – dapat bermanfaaat untuk secara teratur memeriksa seluruh situs web Anda untuk konten dan tautan yang rusak.
  • Plagspotter – alat pemeriksa dan pemantauan konten yang memindai halaman web dengan konten serupa di web, memberikan tautan ke salinan yang ada secara online.
  • Copyscape – alat perbandingan yang menyoroti konten duplikat; juga menunjukkan berapa banyak konten yang cocok dengan konten yang ada di tempat lain di web
  • Duplichecker – pemeriksa plagiarisme yang mencari konten plagiarisme yang terpublikasikan di web.

Alat-alat di atas dapat Anda gunakan untuk membantu mendeteksi adanya kemiripan konten yang akan terbaca sebagai plagiat oleh Google.

Dengan menggunakan alat tersebut Anda dapat menghindarkan konten-konten Anda dari plagiat.

Konten Plagiat Menurut Kriteria Google

Pada mesin pencarian Google telah memiliki kriteria mana konten yang diaggap plagiat dan mana yang tidak termasuk plagiat.

Berikut ini indikator kriteria dari Google untuk masuk sebagai konten plagiat.

  • Konten disalin dari sumber yang dapat teridentifikasi. Jenis konten plagiat yang paling mudah dikenali, ini adalah teks yang sengaja disalin dan ditempel, kata demi kata, dari satu halaman ke halaman lainnya.
  • Konten yang sedikit berubah dari aslinya. Sedikit lebih sulit untuk dikenali, konten ini telah sedikit ditulis ulang dari aslinya, biasanya dengan menggunakan fungsi “temukan dan ganti” untuk setiap kata atau bahkan seluruh kalimat. Google menyebut ini sebagai konten “disalin dengan sedikit perubahan”.
  • Konten yang disalin dari sumber yang telah berubah, atau sering berubah. Sekali lagi, agak sulit bagi Google untuk menangkapnya, konten ini disalin dari halaman yang memperbarui atau berisi konten dinamis.
  • Konten plagiat karena kesalahan teknis.

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Konten Plagiat?

Ada beberapa cara untuk mengatasi konten plagiat salah satunya adalah memperbaiki kualitas konten Anda.

Hal ini adalah cara yang paling umum yang dapat dilakukan disamping cara-cara teknis sebagai berikut :

Bagaimana Cara Mengatasi Masalah Konten Plagiat

1. Redirect 301

Untuk banyak kasus, pengalihan 301 adalah opsi terbaik. Karena berfungsi untuk memindahkan suatu halaman ke halaman lain secara permanen.

Dengan diterapkan pengalihan 301, halaman yang terdeteksi plagiat bisa dialihkan ke halaman asli.

Manfaat lain dari redirect adalah untuk mempertahankan rangking pada situs Anda, memastikan bahwa halaman website Anda bisa terakses, dan untuk mengubah URL lama.  Fungsi tersebut akan membantu Anda dalam mengatasi masalah konten plagiat.

Dalam penggunaannya, ada dua cara yang bisa Anda lakukan agar redirect 301 kembali aktif, yaitu memasukkan kode ke file .htaccess dan menggunakan plugin Redirection di WordPress.

Redirectiom 301 biasanya merupakan solusi untuk konten duplikat yang disebabkan oleh garis miring yang ditambahkan ke URL.

Baca Juga : Cara Membuat Redirect 301 Dengan Mudah

2. Tag kanonis

Opsi lain yang dapat membantu menanganinya adalah tag kanonis. Tag kanonis digunakan untuk menunjukkan salinan halaman mana yang lebih unggul dan memberitahu mesin pencarian untuk mengindeks halaman tersebut.

Tag kanonis membantu Google mengenali halaman sumber yang orisinal untuk ditampilkan dan menempatkannya pada rangking atas hasil pencarian.

Akan tetapi tag kanonis tidak menjamin posisi rangking dari hasil penelusuran dengan kata kunci tertentu.

Untuk menerapkan tag kanonis pada sebuah halaman Anda perlu menambahkan tag rel=”canonical” di antara elemen atau bisa juga dengan menggunakan plugin seperti yang terdapat pada Yoast SEO.

Pelajari selengkapnya di video berikut ini :

Mengatasi Konten Plagiat dengan SEO Kreatif

Dalam mengatasi konten plagiat Anda dapat menggunakan teknik SEO yang kreatif. Teknik SEO kreatif akan membantu Anda memperbaiki konten yang terdeteksi plagiat. Berikut ini cara-caranya:

  • Konsisten untuk tidak menambahkan konten yang telah ditemukan di halaman lain ke halaman Anda, atau apa saja yang ada dalam web lain secara utuh. Jika ingin menambahkannya maka Anda perlu menyertakan sumber asli.
  • Tidak melakukan spinningatau sengaja mengacak kata-kata pada teks di halaman situs Anda.
  • Menerapkan elemen tautan rel= “canonical”pada seluruh konten di halaman situs Anda agar meminimalisir potensi plagiat atau duplikatnya.
  • Menerapkan 301 redirect secara permanen jika diperlukan.
  • Menggunakan Google Search Console dengan alat penanganan parameter URL jika dibutuhkan..
  • Jangan memproduksi konten yang sama baik dalam situs web yang sama ataupun berbeda. Usahakan setiap pembahasan konten serupa di halaman Anda seminimal mungkin.
  • Anda dapat menggunakan linkrel-next dan prev  meskipun Google tidak menggunakannya sama sekali. Tetapi sebaiknya jangan hanya mengandalkan hal tersebut saja.

Penutup

Beberapa teknis SEO kreatif di atas dapat Anda manfaatkan untuk memperbaiki dan mengatasi konten yang terdeteksi plagiat.

Selain dari itu, teknik SEO yang baik juga dapat meningkatkan otoritas domain. Jika situs web Anda dengan otoritas domain yang tinggi maka konten akan kecil potensinya terdeteksi sebagai konten plagiat.

Bagikan:

Tags

Joko Warino

Seorang blogger yang mendalami dunia SEO (Search Engine Optimization) dari tahun 2012 hingga saat ini dan terus belajar memahami perkembangan logaritma yang terus di update oleh Google.

Tinggalkan komentar